Hasil penelitian yang dirilis Selasa (8/10) menunjukkan orang dewasa AS mendapat nilai lebih buruk dibanding pesaing internasional dalam berbagai bidang, termasuk membaca, matematika, dan pemecahan masalah.
Studi Program for the International Assessment of Adult Competencies (Program Pengkajian Internasional Untuk Kompetensi Orang Dewasa) menunjukkan bahwa AS mendapat nilai lebih rendah dibanding Jepang, Finlandia, Denmark, dan Belanda dalam kompetensi keahlian yang dapat membuat orang dewasa mampu bersaing di pasar kerja.
Australia dan Kanada juga mengalahkan AS dalam matematika, membaca, dan pemecahan masalah dengan melibatkan penggunaan teknologi.
Para ekonom mengatakan tenaga kerja yang terampil adalah kunci pemulihan ekonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan para pekerja dengan keterampilan baca-tulis rendah menerima gaji lebih sedikit dan dua kali lebih besar kemungkinannya menjadi pengangguran.
Studi Program for the International Assessment of Adult Competencies (Program Pengkajian Internasional Untuk Kompetensi Orang Dewasa) menunjukkan bahwa AS mendapat nilai lebih rendah dibanding Jepang, Finlandia, Denmark, dan Belanda dalam kompetensi keahlian yang dapat membuat orang dewasa mampu bersaing di pasar kerja.
Australia dan Kanada juga mengalahkan AS dalam matematika, membaca, dan pemecahan masalah dengan melibatkan penggunaan teknologi.
Para ekonom mengatakan tenaga kerja yang terampil adalah kunci pemulihan ekonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan para pekerja dengan keterampilan baca-tulis rendah menerima gaji lebih sedikit dan dua kali lebih besar kemungkinannya menjadi pengangguran.