Setelah hampir semua suara dihitung, para pejabat Rusia mengatakan Putin telah memenangkan pemilihan presiden hari Minggu dengan suara yang sangat besar, 64 persen dari jumlah suara. Saingan terdekatnya ketua Partai Komunis Gennady Zyuganov, jauh di belakang dengan 17 persen. Tiga lagi calon memperoleh kurang dari 10 persen.
Para pemimpin oposisi menyebut permilihan itu tidak syah, penuh dengan kecurangan. Badan pengawas independen Golos mengatakan mereka telah menerima lebih dari 3000 laporan pelanggaran, termasuk Carousel Voting, praktek yang mengangkut berbus-bus pemilih dari satu TPS ke TPS lain untuk memberi suara.
Jurubicara Golos Grigory Melkonyants mengatakan kepada VOA bahwa kalau pemilihan itu bersih, Putin akan menghadapi pemilu babak kedua. Ia mengatakan besarnya jumlah keluhan penipuan adalah sebanyak dalam pemilu legislatif bulan Desember lalu.
Tetapi, Putin mengatakan ia telah memenangkan apa yang ia sebut perjuangan terbuka dan jujur. Ia dengan mencucurkan air mata menyambut puluhan ribu orang pendukung di luar Kremlin, mengucapkan terima kasih kepada mereka karena menolong mencegah negara jatuh ke tangan musuh yang berusaha merebut kekuasaan.
Mendiang Presiden Rusia Boris Yeltsin mengangkat Putin sebagai penggantinya pada hari pertama tahun 2000. Putin memenangkan pemilihan presiden kemudian tahun itu dan sekali lagi tahun 2004. Undang-Undang Dasar melarangnya memegang masa jabatan ke-3.
Putin telah memegang jabatan perdana menteri Rusia selama empat tahun terakhir di bawah Presiden yang akan digantikannya Dmitry Medvedev.