Tautan-tautan Akses

Oposisi Mesir Akan Lanjutkan Protes Tentang Referendum


Demonstran anti Morsi meneriakkan slogan-slogan di barikade depan Istana Presiden di Kairo. (Reuters/Asmaa Waguih)
Demonstran anti Morsi meneriakkan slogan-slogan di barikade depan Istana Presiden di Kairo. (Reuters/Asmaa Waguih)

Meski dihadang barikade beton dan militer, pemimpin oposisi Mesir menyatakan akan terus menekan presiden agar membatalkan referendum konstitusi.

Oposisi Front Keselamatan Nasional, dipimpin kaum liberal, termasuk Mohamed ElBaradei dan Amr Moussa, menyerukan kepada pendukung agar berbaris ke istana presiden di Kairo Selasa (11/12).

Dalam pernyataan Minggu malam, jurubicara Front Keselamatan Nasional mengatakan, rancangan konstitusi itu tidak secara benar mewakili rakyat Mesir.

Menurutnya, tetap melakukan referendum terhadap rancangan itu akan memicu konfrontasi lebih lanjut. Tetapi Presiden Mesir Mohamed Morsi menolak mundur. Ia memberi wewenang kepada militer pada Senin untuk menangkapi warga sipil sebagai bagian dari dekrit guna membantu menjaga keamanan bagi referendum. Perintah itu menugaskan militer dengan dukungan polisi, melindungi "institusi-institusi penting."

Banyak warga sekuler Mesir takut rancangan konstitusi akan mengikis kebebasan sipil karena meningkatkan peran hukum Islam dan tidak menyebut secara spesifik hak-hak perempuan. Majelis konstituante yang didominasi Islamis menyetujui dokumen itu bulan lalu setelah anggota liberal dan Kristen keluar, mengeluh suara mereka tidak didengar.

Menurut sejumlah pengamat, rancangan konstitusi itu berpeluang besar disetujui karena gerakan Ikhwanul Muslimin, yang dibawahkan Morsi, berkemampuan sangat besar mengerahkan pendukung agar memberikan suara.
XS
SM
MD
LG