Tautan-tautan Akses

Operasi Amerika Serikat-Pakistan Tangkap ‘Teroris Utama’ Isyaratkan Kerja Sama Kontraterorisme yang Dalam


ILUSTRASI - Logo Departemen Kehakiman di Departemen Kehakiman, Washington, D.C., 23 Agustus 2024. (Mark Schiefelbein, Arsip/AP).
ILUSTRASI - Logo Departemen Kehakiman di Departemen Kehakiman, Washington, D.C., 23 Agustus 2024. (Mark Schiefelbein, Arsip/AP).

Departemen Kehakiman Amerika Serikat, Rabu (4/3) berencana menghadirkan tertuduh dalang serangan bom pada Agustus 2021 yang menewaskan 13 tentara Amerika Serikat di Afghanistan. Tertuduh akan dihadirkan di sebuah pengadilan federal di Virgina.

Departemen kehakiman mengatakan anggota ISIS Khorasan Mohammad Sharifullah, yang juga dikenal sebagai “Jafar,” pada 2 Maret didakwa dengan tuduhan “menyediakan dan berkonspirasi untuk menyediakan dukungan material dan sumber daya ke organisasi yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris asing yang mengakibatkan kematian.”

Sharifullah diperkirakan akan hadir di hadapan pengadilan Distrik Timur Virginia, kata departemen itu dalam pernyataan di situs webnya. Presiden Donald Trump mengabarkan tentang penangkapan Sharifullah itu pada Selasa malam dalam pidatonya di hadapan anggota Kongres di Capitol Hill.

“Malam ini, saya dengan senang mengumumkan bahwa kita baru saja menangkap teroris utama yang bertanggung jawab atas kekejaman itu,” kata Trump. “Dan ia sekarang sedang dalam perjalanan ke sini untuk menghadapi pedang keadilan Amerika yang bergerak cepat.”

Pengeboman Gerbang Abbey di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul pada 26 Agustus 2021 juga menewaskan sekitar 170 orang Afghanistan.

ISIS Khorasan, atau ISIS-K yang ditetapkan Amerika Serikat sebagai organisasi teroris asing yang terkait dengan kelompok ISIS, mengaku bertanggung jawab. Serangan bunuh diri itu terjadi di tengah penarikan pasukan yang kacau pada akhir perang pimpinan Amerika Serikat selama 20 tahun di Afghanistan.

Dalam pidatonya, Trump memuji Pakistan karena membantu misi menangkap Sharifullah. “Dan saya ingin berterima kasih, khusus, kepada pemerintah Pakistan karena membantu penangkapan monster ini,” kata presiden Amerika Serikat itu.

Penangkapan Sharifullah

PM Pakistan Shehbaz Sharif mengidentifikasi Sharifullah sebagai “komandan tingkat atas” dan seorang warga negara Afghanistan dalam sebuah postingan di X.
“Teroris buronan ini ditangkap dalam operasi yang sukses dilancarkan di perbatasan Pakistan-Afghanistan,” kata Sharif, tanpa membagikan rinciannya.

Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengatakan misi ini merupakan upaya berbagai badan yang juga melibatkan CIA dan FBI. “Sharifullah mengaku membantu mempersiapkan serangan Gerbang Abbey, termasuk mengumpulkan informasi mengenai jalur di dekat bandara bagi penyerang,” kata departemen itu.

FILE - Gambar dari video ini menunjukkan Marinir Amerika Serikat di sekitar Gerbang Abbey di luar Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan pasca serangan bom bunuh diri, 26 Agustus 2021. (Departemen Pertahanan via AP)
FILE - Gambar dari video ini menunjukkan Marinir Amerika Serikat di sekitar Gerbang Abbey di luar Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan pasca serangan bom bunuh diri, 26 Agustus 2021. (Departemen Pertahanan via AP)

Sharifullah mengaku mengenali Abdul Rahman al-Logari yang meledakkan bom bunuh diri dan mengakui berperan dalam serangan-serangan lain di Afghanistan dan Rusia, kata pernyataan tersebut.

Analis keamanan yang berbasis di Islamabad Iftekhar Firdaus mengatakan kepada VOA bahwa Sharifullah, warga Kabul, bergabung dengan ISIS-K pada tahun 2016.
Ia ditangkap pada 2019 dan dibebaskan sewaktu terjadi pembobolan penjara Taliban Afghanistan sewaktu mereka mengambil alih kekuasaan pada 15 Agustus 2021,” kata Firdaus, pendiri The Khorasan Diary, platform daring yang memantau militansi. Jika dinyatakan bersalah, Sharifullah bisa dikenai hukuman maksimal penjara seumur hidup, kata departemen kehakiman.

Kerja sama dengan Pakistan

Sementara itu Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif berterima kasih kepada Trump karena mengakui kontribusi negaranya dalam sebuah unggahan di platform media sosial X.

“Kami berterima kasih kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena mengakui dan menghargai peran serta dukungan Pakistan dalam menghadapi upaya terorisme di seluruh kawasan ini,” tulis Sharif.

“Kami akan terus bermitra erat dengan Amerika Serikat dalam memastikan perdamaian dan stabilitas kawasan,” lanjut perdana menteri Pakistan itu.

Penangkapan itu mengisyaratkan Islamabad dan Washington bekerja sama erat dalam beberapa isu keamanan meskipun hubungan kedua negara mencapai titik terendah sejak Amerika Serikat mengakhiri perang di Afghanistan dan kembalinya Taliban ke kekuasaan.

“Penangkapan ini menunjukkan kerja sama kontraterorisme antara Pakistan dan Amerika Serikat tetap kuat meskipun hubungan kedua negara sebagian besar terbatas pada bidang yang sempit yang berfokus pada kontraterorisme,” kata mantan duta besar Pakistan untuk Washington Maleeha Lodhi kepada VOA,

“Ini adalah perkembangan besar pertama antara kedua negara sejak pemerintahan Trump menjabat,” kata Firdaus. “Ini juga menggambarkan saling ketergantungan kedua negara ini dalam hal kerja sama kontraterorisme.” [uh/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG