Manfaat olahraga telah diketahui sejak lama, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki banyak teman memiliki kecenderungan lebih kecil untuk menderita depresi, pilek, sakit jantung dan kanker dibandingkan mereka yang terisolasi secara social. Bagi banyak orang Amerika, klub olahraga sosial memberikan kesempatan untuk menggabungkan aktivitas fisik dan interaksi sosial.
Klub-klub semacam itu, tersedia untuk semua umur dan tingkat kebugaran, popular di seluruh Amerika Serikat. Ada liga-liga tersendiri untuk olahraga tradisional dan menyenangkan. Kekuatan fisik jarang disyaratkan, dan liga-liga tersebut memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain dan berteman. Bahkan di DC Social Sports Club, pengunjung dapat melakukan permainan seperti dart, hoop atau skeebal sambil minum bir.
Lisa Michelle, guru di tempat penitipan anak. menikmati musim pertamanya berpartisipasi dalam olahraga sosial. “Kegiatan ini keren sekali karena Anda dapat bertemu orang baru, minum-minum, mengobrol, main. Sangat menyenangkan,” ujarnya.
Struktur klub seperti ini juga membebaskan pemain dari urusan-urusan administrasi seperti memesan kaos tim atau menyewa lokasi. Direktur DC Social Sports Club, Jack Fan, tujuannya adalah untuk mempermudah organisasi sehingga para peserta dapat fokus pada hiburan. “Kami ingin menjamin bahwa para pengunjung mengalami saat yang menyenangkan. Jika tidak, kami ingin tahu sebabnya. Misalnya saja karena mereka kesepian, lalu kami mencoba mengenalkannya pada kapten tim lain dan mereka mulai berbicara,” ujar Fan.
Dengan latar belakang pengacara, Fan terjun ke dalam olahraga sosial tanpa sengaja. Ketika ia sedang ujian pengacara, teman-temannya mengundangnya untuk bermain bola kaki.
“Akhirnya saya ikut liga bola kaki (kickball),” kenangnya. “Dari situ saya menjadi anggota dewan secara sukarela, mengatur program dan mendapat kesempatan membentuk organisasi bola kaki sendiri.”
Dua tahun yang lalu, klub Fan memiliki satu pegawai tetap dan empat pekerja paruh waktu. Sekarang jumlah pegawai meningkat menjadi 20 orang dengan 8.000 anggota yang memainkan 20 olahraga yang berbeda. Setelah bergabung dengan industri olahraga sosial, Fan tidak bisa membayangkan dirinya melakukan hal lain.
Salah satu hal terbaik dari pekerjaan saya adalah melihat orang gembira dan senang dengan apa yang dilakukannya dan kembali sambil berkata, ‘Ini hal yang terbaik. Kami bahagia menemukan tempat ini,” jelasnya.
Fan mengatakan olahraga sosial memiliki daya tarik yang lebih tinggi saat krisis ekonomi, karena orang-orang memiliki lebih banyak waktu luang dan perlu membuat jejaring untuk memperluas kesempatan mereka. Olahraga sosial cukup murah dibandingkan bentuk hiburan lain. Keikutsertaan dalam salah satu liga hanya memerlukan biaya antara US$25 sampai $65 untuk dua bulan.
Klub-klub semacam itu, tersedia untuk semua umur dan tingkat kebugaran, popular di seluruh Amerika Serikat. Ada liga-liga tersendiri untuk olahraga tradisional dan menyenangkan. Kekuatan fisik jarang disyaratkan, dan liga-liga tersebut memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain dan berteman. Bahkan di DC Social Sports Club, pengunjung dapat melakukan permainan seperti dart, hoop atau skeebal sambil minum bir.
Lisa Michelle, guru di tempat penitipan anak. menikmati musim pertamanya berpartisipasi dalam olahraga sosial. “Kegiatan ini keren sekali karena Anda dapat bertemu orang baru, minum-minum, mengobrol, main. Sangat menyenangkan,” ujarnya.
Struktur klub seperti ini juga membebaskan pemain dari urusan-urusan administrasi seperti memesan kaos tim atau menyewa lokasi. Direktur DC Social Sports Club, Jack Fan, tujuannya adalah untuk mempermudah organisasi sehingga para peserta dapat fokus pada hiburan. “Kami ingin menjamin bahwa para pengunjung mengalami saat yang menyenangkan. Jika tidak, kami ingin tahu sebabnya. Misalnya saja karena mereka kesepian, lalu kami mencoba mengenalkannya pada kapten tim lain dan mereka mulai berbicara,” ujar Fan.
Dengan latar belakang pengacara, Fan terjun ke dalam olahraga sosial tanpa sengaja. Ketika ia sedang ujian pengacara, teman-temannya mengundangnya untuk bermain bola kaki.
“Akhirnya saya ikut liga bola kaki (kickball),” kenangnya. “Dari situ saya menjadi anggota dewan secara sukarela, mengatur program dan mendapat kesempatan membentuk organisasi bola kaki sendiri.”
Dua tahun yang lalu, klub Fan memiliki satu pegawai tetap dan empat pekerja paruh waktu. Sekarang jumlah pegawai meningkat menjadi 20 orang dengan 8.000 anggota yang memainkan 20 olahraga yang berbeda. Setelah bergabung dengan industri olahraga sosial, Fan tidak bisa membayangkan dirinya melakukan hal lain.
Salah satu hal terbaik dari pekerjaan saya adalah melihat orang gembira dan senang dengan apa yang dilakukannya dan kembali sambil berkata, ‘Ini hal yang terbaik. Kami bahagia menemukan tempat ini,” jelasnya.
Fan mengatakan olahraga sosial memiliki daya tarik yang lebih tinggi saat krisis ekonomi, karena orang-orang memiliki lebih banyak waktu luang dan perlu membuat jejaring untuk memperluas kesempatan mereka. Olahraga sosial cukup murah dibandingkan bentuk hiburan lain. Keikutsertaan dalam salah satu liga hanya memerlukan biaya antara US$25 sampai $65 untuk dua bulan.