Sidang pertama gugatan perdata yang diajukan negara bagian Oklahoma terhadap perusahaan farmasi Johnson & Johnson digelar pada Selasa (28/5). Oklahoma menuduh bisnis farmasi besar itu bertanggung jawab atas epidemi opioid yang melanda Amerika.
Persidangan pertama untuk gugatan seperti itu, yang menuntut produsen opioid bertanggung jawab atas krisis yang melanda seluruh negara, akan berdampak pada negara-negara bagian lain yang merencanakan penuntutan yang sama.Opioid adalah obat pereda nyeri.
Dalam pernyataan pembukaan, Jaksa Agung Oklahoma Mike Hunter, menyebut “epidemi ini merupakan krisis kesehatan publik buatan manusia yang terburuk dalam sejarah negara bagian dan negara kita.”
Hunter selanjutnya menggambarkan Johnson&Johnson terlibat dalam “kampanye propaganda bernilai jutaan dolar yang menipu dan memikirkan kepentingan sendiri.”
Dalam pernyataannya, pengacara Johnson & Johnson Larry Ottaway mengatakan di pengadilan bahwa Janssen Pharmaceuticals, anak perusahaan Johnson & Johnson, mengiklankan obat-obatannya sesuai dengan konsensus FDA, yang menyatakan bahwa opioid jarang menyebabkan kecanduan. [jm]