Tautan-tautan Akses

Obat Alzheimer yang Dapat Perlambat Penyakit Kantongi Dukungan Penasihat FDA 


Logo dari perusahaan farmasi Eli Lilly & Co. terlihat di luar markas perusahaan tersebut di Indianapolis pada 26 April 2017. (Foto: AP/Darron Cummings)
Logo dari perusahaan farmasi Eli Lilly & Co. terlihat di luar markas perusahaan tersebut di Indianapolis pada 26 April 2017. (Foto: AP/Darron Cummings)

Penasihat kesehatan Federal AS pada Senin (10/6) telah memberi dukungan pada obat Alzheimer yang diproduksi oleh Eli Lilly yang diperuntukkan bagi para penderita demensia ringan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) akan membuat keputusan akhir untuk menyetujui penggunaannya pada akhir tahun ini.

Jika instansi tersebut menyetujui saran penasihatnya, obat itu merupakan obat Alzheimer kedua yang disetujui dan digunakan untuk memperlambat kemunduran kognitif para penderitanya.

Walaupun terdapat perbedaan pada cara Lily meneliti obat buatannya, panel FDA mengatakan bahwa penggunaan obat tersebut harus disetujui untuk berbgai macam pasien yang menderita demensia.

FDA memberi persetujuan terhadap sebuah obat serupa, Leqembi, yang diberikan melalui infus, pada tahun lalu. Leqembi sendiri diproduksi oleh produsen obat asal Jepang, Eisai.

Perlambatan yang terlihat pada pasien yang diberikan kedua obat tersebut setara dengan beberapa bulan namun para ahli belum sepakat apakah pasien atau kerabat mereka dapat mendeteksi perbedaan yang terjadi pasien.

FDA sebelumnya diperkirakan akan menyetujui penggunaan obat buata Eli Lily pada Maret. Namun kemudian FDA mengatakan pihaknya akan meminta panel ahli neurologi dari lembaganya sendiri untuk menguji secara publik data perusahaan Eli Lily, sebuah penundaan yang mengejutkan bagi para analis dan investor. [jm/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG