Tautan-tautan Akses

Obama Umumkan Bantuan bagi Israel Sebelum Lawatan Romney


South Korean President Park Geun-hye waves as she inspects troops with Defense Minister Kim Kwan-jin during the 65th anniversary of the founding of South Korea's Armed Forces, Seongnam, Oct. 1, 2013.
South Korean President Park Geun-hye waves as she inspects troops with Defense Minister Kim Kwan-jin during the 65th anniversary of the founding of South Korea's Armed Forces, Seongnam, Oct. 1, 2013.

Gedung Putih hari Jumat (27/7) mengumumkan 70 juta dolar bantuan militer bagi Israel, sementara pesaing Presiden Obama dalam pilpres, Mitt Romney, bersiap-siap mengunjungi Yerusalem.

Presiden Obama hari Jumat mengatakan bantuan militer tambahan itu akan membantu Israel memperluas sebuah sistim yang disebut Iron Dome yang akan mencegat serangan-serangan roket yang dilakukan militan Palestina dari Gaza.

"Program ini sangat penting untuk memberi keamanan dan keselamatan bagi warga Israel. Program yang sudah diuji dan bisa mencegah serangan-serangan misil terhadap Israel," kata Presiden Obama.

Dana baru untuk sistem penangkal serangan misil 'Iron Dome' merupakan tambahan dari 205 juta dolar yang telah disetujui untuk program itu tahun lalu. Tambahan dana sebesar 70 juta dolar itu diumumkan bulan Mei.

Presiden Obama mengatakan serangan mematikan minggu lalu terhadap wisatawan Israel di Bulgaria menekankan pentingnya dukungan Amerika yang lebih besar bagi pertahanan Israel.

Obama menambahkan, "Kejadian tragis yang kita saksikan di Bulgaria menekankan bahwa ini akan terus menjadi tantangan, bukan hanya bagi Israel tapi seluruh dunia, mencegah serangan teroris dan memastikan rakyat Israel tidak menjadi sasaran."

Presiden Obama juga menandatangani UU yang secara keseluruhan meningkatkan kerjasama sipil dan militer dengan Israel.

"Dengan berbagai cara, apa yang dilakukan UU ini adalah menyatukan seluruh kerjasama luar biasa yang sudah kita saksikan, pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya antara dua negara, untuk menekankan komitmen kita yang tidak tergoyahkan bagi keamanan Israel," kata Presiden Obama.

Presiden Obama berbicara sebelum bakal calon presiden dari Partai Republik, Mitt Romney melawat ke Israel. Mantan gubernur Massachusetts itu akan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu hari Minggu.

Romney tak henti-hentinya mengecam keras kebijakan Obama terhadap Israel. Pada Konvensi Veteran Perang Luar Negeri awal minggu ini, Romney mengatakan presiden Obama belum menunjukkan rasa hormat yang cukup kepada pemimpin Israel.

"Ia (Obama) meremehkan posisi mereka lewat cara yang cukup keras, dan bahkan di PBB, hingga tepukan tangan yang antusias dari musuh-musuh Israel, ia berbicara seakan-akan sekutu terdekat kita di Timur Tengah yang menjadi masalah," ungkap Romney.

Pemerintahan Obama banyak mencurahkan perhatian pada Israel belakangan ini. Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, Penasehat Keamanan Nasional Tom Donilon dan penasehat kontra terorisme Gedung Putih John Brennan semuanya telah mengunjungi negara Yahudi itu selama dua minggu terakhir.

Menteri Pertahanan Leon Panetta akan berkunjung ke Israel hari Senin untuk membicarakan program nuklir Iran dan pergolakan di Mesir dan Suriah.

Pejabat Gedung Putih minggu ini mengatakan bahwa Presiden Obama akan berkunjung ke Israel tahun depan jika ia terpilih untuk masa jabatan kedua. Presiden Obama singgah di Israel selama kampanyenya tahun 2008, tapi belum berkunjung sejak ia menjadi Presiden.

Presiden Obama dan Romney sama-sama mencari dukungan dari pemilih Yahudi, tapi jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan mayoritas warga Yahudi berencana untuk memilih calon Partai demokrat bulan November.

Sementara itu, Romney mengakhiri kunjungannya ke London hari Sabtu dan melakukan perjalanan ke Israel untuk lawatan yang akan mencakup pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Dia juga akan ke Polandia dalam lawatan ke luar negeri yang bertujuan untuk meningkatkan kredensial kebijakan luar negerinya.
XS
SM
MD
LG