Presiden kulit hitam pertama di Amerika bergabung bersama beberapa pelopor hak-hak sipil memperingati 50 tahun demonstrasi di Washington, demonstrasi bagi persamaan hak yang bersejarah tahun 1963 di Lincoln Memorial, yang dihadiri oleh lebih dari 250 ribu orang.
Presiden Barack Obama menyampaikan pidato utama hari Rabu, berdiri di tempat yang sama ketika Pendeta Martin Luther King Junior menyampaikan pidatonya yang terkenal “I Have A Dream” 50 tahun lalu.
Presiden Obama mengatakan kepada puluhan ribu warga dari berbagai latar belakang dan warna kulit yang menghadiri peringatan itu bahwa Martin Luther King “menyampaikan suara lantang tentang berjuta impian”. Obama menghargai ribuan demonstran yang tidak pernah disebut dalam buku sejarah karena berkumpul bersama demi perubahan.
Mantan presiden Jimmy Carter dan Bill Clinton juga berbicara dalam acara itu, bersama beberapa selebriti, termasuk Oprah Winfrey dan Jamie Foxx.
Anggota Kongres dari negara bagian Georgia, satu-satunya pembicara hari Rabu yang pernah ikut demonstrasi tahun 1963, dengan bangga mengatakan kepada massa bahwa “perubahan telah datang”.
Pemimpin hak-hak sipil Joseph Lowery berterima kasih karena Amerika memiliki seorang presiden yang memahami nilai-nilai yang ada dalam pidato Martin Luther King “I Have A Dream”. Tetapi menambahkan upaya menegakkan hak-hak sipil masih harus dilanjutkan.
Pidato terkenal Martin Luther King itu mendorong harmonisasi rasial dan keadilan. Pidato itu dipuji para sejarawan sebagai salah satu pidato terbaik.
“Demonstrasi Demi Pekerjaan dan Kebebasan di Washington” tahun 1963 diselenggarakan pada puncak gerakan hak-hak sipil Amerika, untuk memastikan agar hak seluruh warga sama-sama dilindungi oleh hukum.
Gerakan untuk mengakhiri praktek pemisahan undang-undang terhadap warga kulit putih dan kulit hitam Amerika ini menghadapi perlawanan kuat dan kadang-kadang dengan kekerasan, .
Presiden Barack Obama menyampaikan pidato utama hari Rabu, berdiri di tempat yang sama ketika Pendeta Martin Luther King Junior menyampaikan pidatonya yang terkenal “I Have A Dream” 50 tahun lalu.
Presiden Obama mengatakan kepada puluhan ribu warga dari berbagai latar belakang dan warna kulit yang menghadiri peringatan itu bahwa Martin Luther King “menyampaikan suara lantang tentang berjuta impian”. Obama menghargai ribuan demonstran yang tidak pernah disebut dalam buku sejarah karena berkumpul bersama demi perubahan.
Mantan presiden Jimmy Carter dan Bill Clinton juga berbicara dalam acara itu, bersama beberapa selebriti, termasuk Oprah Winfrey dan Jamie Foxx.
Anggota Kongres dari negara bagian Georgia, satu-satunya pembicara hari Rabu yang pernah ikut demonstrasi tahun 1963, dengan bangga mengatakan kepada massa bahwa “perubahan telah datang”.
Pemimpin hak-hak sipil Joseph Lowery berterima kasih karena Amerika memiliki seorang presiden yang memahami nilai-nilai yang ada dalam pidato Martin Luther King “I Have A Dream”. Tetapi menambahkan upaya menegakkan hak-hak sipil masih harus dilanjutkan.
Pidato terkenal Martin Luther King itu mendorong harmonisasi rasial dan keadilan. Pidato itu dipuji para sejarawan sebagai salah satu pidato terbaik.
“Demonstrasi Demi Pekerjaan dan Kebebasan di Washington” tahun 1963 diselenggarakan pada puncak gerakan hak-hak sipil Amerika, untuk memastikan agar hak seluruh warga sama-sama dilindungi oleh hukum.
Gerakan untuk mengakhiri praktek pemisahan undang-undang terhadap warga kulit putih dan kulit hitam Amerika ini menghadapi perlawanan kuat dan kadang-kadang dengan kekerasan, .