Tautan-tautan Akses

Obama Mulai Kunjungan Bersejarah ke Kuba


Menlu Kuba Bruno Rodriguez (kiri) menyalami Presiden AS Barack Obama saat tiba di bandara Jose Marti di Havana, Kuba, Minggu siang (20/3).
Menlu Kuba Bruno Rodriguez (kiri) menyalami Presiden AS Barack Obama saat tiba di bandara Jose Marti di Havana, Kuba, Minggu siang (20/3).

Obama mengunjungi Kuba dengan membawa delegasi yang mencakup beberapa anggota Kongres dari kedua partai politik di AS, CEO perusahaan dan tokoh Amerika-Kuba terkenal.

Presiden AS Barack Obama hari Minggu (20/3) tiba di Kuba, kunjungan bersejarah di tengah upaya kedua negara untuk memulihkan hubungan setelah 55 tahun.

Obama, presiden pertama yang masih menjabat dan berkunjung Kuba dalam hampir 90 tahun, akan menyampaikan pidato langsung kepada rakyat Kuba, menggarisbawahi visinya untuk masa depan hubungan Amerika-Kuba.

Obama keluar dari pesawat kepresidenan Air Force One sekitar jam 4.30 sore di tengah hujan rintik-rintik di bandar udara Jose Marti di Havana.

Sebelum turun dari pesawat, ia menulis di Twitter “Que bola Cuba” – yang berarti “Apa kabar Kuba?”. Ia mengatakan “ingin bertemu dengan mendengar langsung dari rakyat Kuba”.

Sejumlah kecil delegasi Kuba yang diketuai Menteri Luar Negeri Bruno Rodriguez menyambut Presiden Obama, Ibu Negara Michelle, kedua putri mereka – Malia dan Sasha – dan ibu mertua Obama.

Diplomat tinggi Amerika di Kuba, Jeffrey DeLaurentis, juga ikut menyambut di landasan pacu. Beberapa orang mempersembahkan karangan bunga bagi Michelle, Malia dan Sasha, serta ibu Michelle – Marian Robinson.

Presiden AS Barack Obama bersama istri dan kedua putrinya mengunjungi kota tua Havana, Kuba (20/3).
Presiden AS Barack Obama bersama istri dan kedua putrinya mengunjungi kota tua Havana, Kuba (20/3).

Obama membawa delegasi yang mencakup beberapa anggota Kongres dari kedua partai politik di Amerika, CEO perusahaan dan tokoh Amerika-Kuba terkenal.

Presiden Obama melambaikan tangan pada kerumunan massa yang menyambutnya di bandara ketika ia menuju ke limosin, menuju ke pertemuan dengan personel Kedutaan Amerika di Kuba dan keluarga mereka di Melia Habana Hotel di Havana.

Dalam pidatonya di hotel itu, Presiden Obama mengatakan “membuka kedutaan Amerika di Kuba berarti bisa lebih memajukan nilai-nilai, kepentingan dan pemahaman secara lebih efektif atas keprihatinan rakyat Kuba”. Ditambahkannya, “ini merupakan kunjungan dan kesempatan bersejarah”.

Presiden Obama juga bercanda dengan mengatakan “pada tahun 1928 Presiden Calvin Coolidge datang ke Kuba dengan menggunakan kapal tempur dan dibutuhkan tiga hari untuk tiba. Saya hanya membutuhkan waktu tiga jam untuk datang ke sini”.

Babak Baru Hubungan

Gedung Putih mengatakan kunjungan tiga hari dan pidato yang disiarkan langsung oleh televisi Kuba di Havana hari Selasa nanti mencerminkan babak baru dalam hubungan antar bekas musuh Perang Dingin, memperluas pemulihan hubungan diplomatik resmi delapan bulan lalu.

“Diplomasi, termasuk keberanian untuk membalik halaman atas kebijakan-kebijakan yang gagal di masa silam, adalah cara kita memulai babak baru untuk terlibat dengan rakyat Kuba," ujar Obama di Departemen Luar Negeri Amerika beberapa hari sebelum keberangkatannya.

Obama telah menjadikan pemulihan hubungan dengan Kuba sebagai salah satu pencapaian kebijakan luar negeri pemerintahnya, dengan mengatakan bahwa kebijakan Amerika selama puluhan tahun untuk mengisolasi Kuba telah gagal.

Hari Senin, ia akan melangsungkan pembicaraan dengan Presiden Kuba Raul Castro, kemudian bertemu beberapa pebisnis Kuba untuk membahas hubungan bisnis antar kedua negara. Jamuan makan malam akan diselenggarakan di Istana Revolusioner Senin malam.

Pidato Presiden Obama kepada rakyat Kuba, yang menjadi salah satu sorotan utama lawatan ini, akan menjadi kesempatan untuk mengkaji kembali sejarah rumit kedua negara, demikian ujar wakil penasehat keamanan nasional Ben Rhodes kepada wartawan dalam penjelasan singkat tentang kunjungan ini.

Pelanggaran HAM

Obama juga merencanakan untuk bertemu beberapa anggota masyarakat madani Kuba, termasuk aktivis-aktivis hak asasi manusia, meskipun ada tentangan dari pemerintah Kuba.

Polisi menyeret aktivis HAM Kuba dari kelompok Ladies in White yang berdemonstrasi menuntut pembebasan tahanan politik, di Havana, Kuba (20/3).
Polisi menyeret aktivis HAM Kuba dari kelompok Ladies in White yang berdemonstrasi menuntut pembebasan tahanan politik, di Havana, Kuba (20/3).

Pemerintah Kuba baru-baru ini membebaskan sejumlah tahanan politik dan mengambil langkah baru untuk membuka akses internet. Tetapi laporan Human Rights Watch Tahun 2015 mendapati bahwa pemerintah Kuba “masih terus mengandalkan penahanan sewenang-wenang untuk melecehkan dan mengintimidasi orang-orang yang ingin menerapkan hak-hak fundamental mereka."

Laporan itu mengatakan penahanan telah meningkat sejak mencairnya hubungan diplomatik kedua negara, dimana jumlah orang yang ditangkap meningkat dari 2.900 menjadi 7.188 pada tahun pertama setelah pemerintah Obama mengumumkan pemulihan hubungan dengan Kuba.

Mencairnya hubungan itu juga menjadi kesempatan bagi pemerintah Kuba untuk mengkaji kembali aturan hukum tentang sensor, kebebasan internet dan kebebasan berkumpul.

Masih adanya keprihatinan tentang pelanggaran HAM di Kuba telah mendorong sejumlah anggota Kongres dari fraksi Republik untuk mengecam keras lawatan Presiden Obama.

Berbicara tentang Presiden Kuba Raul Castro dan abangnya – pahlawan revolusi Kuba Fidel Castro – Ketua DPR Paul Ryan hari Jum’at (18/3) mengatakan “ini adalah rejim yang menjadi tempat persembunyian yang aman bagi teroris dan buronan”.

Ryan mengatakan ia ragu apakah Obama cukup membawa reformasi yang dibutuhkan di Kuba. Ia juga mengingatkan wartawan bahwa meskipun Obama berupaya mengumumkan perjanjian perdagangan baru, embargo perdagangan Amerika terhadap Kuba “masih berlaku dan dapat dilaksanakan” hampir 60 tahun setelah diberlakukan.

Hanya putusan mayoritas oleh Kongres yang bisa mencabut embargo perdagangan Amerika terhadap Kuba, dan langkah semacam itu tampaknya tidak akan terjadi selama fraksi Republik masih menguasai mayoritas kursi di DPR dan Senat.

Beberapa analis mengatakan lawatan Presiden Obama mungkin akan mendorong pemerintah Kuba untuk melakukan perubahan.

Gedung Putih baru saja mengumumkan pelonggaran pembatasan perjalanan dan perdagangan dengan Kuba. Perubahan aturan itu memperbolehkan “lawatan antar individu” ke Kuba, mencabut larangan transaksi keuangan Kuba lewat bank-bank di Amerika dan mengijinkan warga Kuba untuk memperoleh gaji di Amerika.

Sementara itu ibu negara Michelle Obama akan bertemu dengan sejumlah pelajar putri Kuba. Seluruh keluarga orang nomor satu di Amerika itu juga akan menonton pertandingan baseball Selasa malam sebelum melanjutkan lawatan selama tiga hari ke Argentina. [em]

Recommended

XS
SM
MD
LG