Presiden Amerika Barack Obama di Orlando, Florida hari Kamis (16/6), mencoba memberikan dukungannya untuk kota yang berusaha pulih dari penembakan massal terbesar di Amerika dan bertemu secara pribadi dengan para keluarga korban yang tewas dan luka-luka di kelab malam gay hari Minggu lalu.
Dalam penerbangan dari Washington ke Orlando, di bagian tenggara Amerika, juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Obama "merasa tidak ada cara yang lebih baik dan nyata untuk memberi dukungan bagi Orlando selain langsung berkunjung ke kota itu."
Juru bicara tersebut mengatakan Presiden Obama "ingin menunjukkan bahwa warga Amerika bertindak bahu membahu dengan penduduk Orlando."
Presiden Obama bertemu dengan keluarga ke 49 orang yang tewas dan 53 orang yang luka-luka di klub malam pada dini hari Minggu, ketika seorang Muslim kelahiran Amerika melepaskan tembakan bertubi-tubi ke arah pengunjung sedang bersuka ria dan berdansa dengan iringan musik berirama Latin dan berpesata bersama kawan-kawan mereka.
Pengepungan selama tiga jam berakhir ketika polisi berhasil menerobos masuk dan membunuh pria bersenjata itu, Omar Saddiqui Mateen, dalam sebuah baku tembak.
Presiden Obama, didampingi Wakil Presiden Joe Biden, juga berbicara dengan orang-orang yang selamat dalam kekacauan itu, serta polisi, kru petugas ambulans, perawat, dokter dan ahli bedah yang membantu korban.
"Presiden Obama memahami bahwa dia adalah lambang negara,” kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest sebelum berangkat dari Washington.
“Ketika dia (Obama) mengunjungi sebuah komunitas dan bertemu dengan keluarga yang telah mengalami tragedi yang mengerikan, dia menyampaikan ucapan belasungkawa dan simpati atas nama rakyat Amerika. Dan Presiden menilai ini merupakan tanggung jawab yang sangat serius."
Earnest menambahkan bahwa dukungan Presiden Obama akan menjadi "penegasan yang kuat" bagi lesbian, gay, biseksual dan masyarakat transgender yang diserang itu bahwa nasib mereka tidaklah dilupakan oleh negara. [sp]