Tautan-tautan Akses

Obama Serukan Konsekuensi Internasional bagi Suriah


Presiden AS Barack Obama memberikan pidato di hadapan sidang Majelis Umum PBB di New York, hari Selasa (24/9).
Presiden AS Barack Obama memberikan pidato di hadapan sidang Majelis Umum PBB di New York, hari Selasa (24/9).

Presiden AS Barack Obama dalam pidato di depan Sidang Umum PBB (24/9) menyerukan konsekuensi-konsekuensi yang disepakati internasional, jika pemerintah Suriah tidak menuntaskan penyerahan senjata kimianya.

Berbicara di hadapan para pemimpin dunia pada Majelis Umum PBB di New York hari Selasa (24/9), Presiden Obama mengatakan masyarakat internasional harus menegakkan larangannya terhadap senjata kimia, dengan mengatakan perlu ada resolusi kuat PBB untuk memastikan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad memenuhi komitmen-komitmennya.

“Bukti-bukti sangat meyakinkan bahwa rejim Assad menggunakan senjata semacam itu tanggal 21 Agustus lalu. Penyelidik-penyelidik PBB memberi pernyataan jelas bahwa roket-roket canggih menembakkan gas beracun sarin dalam jumlah besar ke arah penduduk sipil. Roket-roket ini ditembakkan dari lingkungan yang dikuasai rejim dan mendarat di lingkungan oposisi,” papar Obama.

Sekjen PBB Ban Ki-Moon juga mendesak DK untuk mensahkan sebuah resolusi yang bisa dijalankan dalam perjanjian Amerika- Russia guna menempatkan senjata kimia Suriah di bawah pengawasan internasional untuk dimusnahkan. Ban Ki Moon menghimbau para pemimpin dunia agar berhenti mengirim senjata kepada Suriah, dengan menyebut tindakan semacam itu sebagai “terus mendorong pertumpahan darah”.

Presiden Obama juga memerintahkan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry untuk mengusahakan perjanjian diplomatik terkait program nuklir Iran. Presiden Obama mengatakan hambatan-hambatan bagi dicapainya resolusi “bisa sangat berat” tapi ia yakin “jalur diplomatik harus diusahakan”.

Presiden Obama mengatakan Amerika bertekad untuk menyelesaikan konflik Israel Palestina dengan mengatakan “sudah tiba waktunya seluruh masyarakat internasional mendukung tercapainya perdamaian”.

Tapi Presiden Obama mengatakan semua pihak harus bersedia mengambil resiko. Katanya sahabat-sahabat Israel harus mengakui bahwa keamanan Israel tergantung pada pengakuan terhadap negara Palestina. Dan Presiden Obama mengatakan negara-negara Arab harus mengakui bahwa kestabilan hanya bisa dicapai melalui solusi dua negara dengan keamanan Israel yang terjamin.

Presiden Obama menambahkan bahwa ia yakin Amerika adalah negara yang “sangat luar biasa” karena kesediaannya mempertahankan bukan saja kepentingannya sendiri tapi juga kepentingan seluruh dunia. Ia menekankan Amerika siap menggunakan semua elemen kekuasaannya termasuk kekuatan militer guna mengamankan kepentingannya di Timur Tengah.

Pejabat Amerika mengatakan tidak ada pertemuan dijadwalkan antara Presiden Obama dengan Presiden Iran, Rohani selagi mereka berada di New York tapi tidak menutup kemungkinan.
XS
SM
MD
LG