Dalam pidato mingguannya yang dilansir Gedung Putih Jumat pagi, Obama mengenang sejarah para pendiri bangsa ini, yakni “para petani dan pengusaha, dokter dan ahli hukum, rohaniwan dan ilmuwan seperti Benjamin Franklin” yang mengesahkan Deklarasi Kemerdekaan negara baru itu pada 4 Juli 1776.
Ketika itu, seperti halnya sekarang ini, ujar presiden, para pemimpin bangsa berasal dari latar belakang yang beragam, “tetapi mereka bersatu berdasarkan keyakinan pada suatu kebenaran sederhana, bahwa kita semua diciptakan setara.”
Obama mengutip lagi pernyataan dalam Deklarasi Kemerdekaan itu bahwa semua orang memiliki hak mutlak, antara lain untuk hidup, mendapatkan kebebasan dan berupaya mengejar kebahagiaan.
Prinsip-prinsip tersebut, lanjutnya, telah membuat Amerika Serikat bertahan melewati perang dan depresi serta perdamaian dan kemakmuran.
Konsep kebebasan dan kesetaraan, ujar Obama, membantu Amerika membangun demokrasi terkuat, kelas menengah terhebat dan militer paling berpengaruh di dunia.”
Dan sekarang ini, kata Obama dengan nada patriotik, tak ada satu negarapun di dunia yang tidak dengan senang hati bertukar tempat dengan Amerika Serikat.