Presiden Amerika Barack Obama telah tiba di Kamboja, di mana akan bertemu dengan para pemimpin dari 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, ASEAN.
Obama dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Kamboja Hun Sen hari Senin sore. Gedung Putih menyatakan presiden akan mengemukakan keprihatinan Amerika mengenai catatan hak asasi manusia Kamboja.
Pemimpin Amerika itu tiba di ibukota, Phnom Penh, dari Burma, di mana ia berpidato di hadapan massa di Universitas Rangoon sebelumnya. Obama mengatakan ia datang untuk memenuhi janjinya dan mengulurkan persahabatan. Ia menambahkan, cercah-cercah kemajuan yang telah terlihat jangan sampai padam, tetapi harus menjadi Bintang Utara yang menerangi seluruh rakyat negara itu.
Pemimpin Amerika itu juga menyinggung masalah penyitaan tanah, serta kebebasan untuk berkumpul dan berbicara. Ia juga menyerukan pengakhiran kekerasan di Burma, seraya menyebut bentrokan etnis berdarah baru-baru ini antara warga Budha Rakhine dan Muslim Rohingya.
Sebelumnya, Obama bertemu secara terpisah dengan Presiden Burma Thein Sein dan tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi di kota utama negara itu, Rangoon.
Obama dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Kamboja Hun Sen hari Senin sore. Gedung Putih menyatakan presiden akan mengemukakan keprihatinan Amerika mengenai catatan hak asasi manusia Kamboja.
Pemimpin Amerika itu tiba di ibukota, Phnom Penh, dari Burma, di mana ia berpidato di hadapan massa di Universitas Rangoon sebelumnya. Obama mengatakan ia datang untuk memenuhi janjinya dan mengulurkan persahabatan. Ia menambahkan, cercah-cercah kemajuan yang telah terlihat jangan sampai padam, tetapi harus menjadi Bintang Utara yang menerangi seluruh rakyat negara itu.
Pemimpin Amerika itu juga menyinggung masalah penyitaan tanah, serta kebebasan untuk berkumpul dan berbicara. Ia juga menyerukan pengakhiran kekerasan di Burma, seraya menyebut bentrokan etnis berdarah baru-baru ini antara warga Budha Rakhine dan Muslim Rohingya.
Sebelumnya, Obama bertemu secara terpisah dengan Presiden Burma Thein Sein dan tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi di kota utama negara itu, Rangoon.