Presiden Barack Obama untuk pertama kalinya menyebut pemboman di Marathon Boston sebagai aksi terorisme. Ledakan di garis finish ajang lomba marathon Boston, Senin (15/4) menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 170 orang.
Kepada wartawan di Gedung Putih, Obama mengatakan, "Kapanpun bom digunakan untuk menargetkan warga sipil tak berdosa, itu adalah aksi teror. Yang kita belum tahu, siapa yang melakukan serangan ini dan kenapa. Apakah ini direncanakan dan dilaksanakan oleh organisasi teroris, domestik ataupun asing, atau apakah ini aksi seorang individu yang kejam. Ini yang belum kita ketahui dan yang jelas kita masih berada dalam tahapan awal penyelidikan."
Penyelidikan
Sementara di Boston, penyelidik federal, negara bagian dan lokal memberikan briefing kepada wartawan di hotel tak jauh dari TKP pemboman.
Agen FBI yang bertanggung jawab atas penyelidikan, Rick Deslauriers, mengatakan penyelidik telah menerima "berbagai macam informasi" mengenai pemboman dan penyelidikan akan menelusuri petunjuk-petunjuk yang ada ke manapun jejak tersebut mengarah.
“Ini akan menjadi penyelidikan berskala global," ujar Deslauriers. "Kami akan mengikuti hingga ke ujung bumi untuk menemukan pelaku yang bertanggung jawab atas kejahatan yang hina ini dan akan melakukan apapun yang kami dapat lakukan untuk membawanya ke pengadilan."
FBI, sebagaimana halnya aparat negara bagian dan lokal terus mewawancara saksi dan menjalankan analisa forensik di TKP. Para penyelidik meminta masyarakat membagi video dan foto yang mereka ambil pada waktu sekitar terjadinya pemboman untuk mencari petunjuk bagi penyelidikan.
Komisaris Polisi Boston Ed Davis mengatakan para penyelidik sudah mulai memiilah-milah video dari CCTV berbagai toko dan usaha di sekitar lokasi.
"Kami berniat menelaah setiap detik video hingga kami dapat menentukan siapa saja yang berada di area tersebut. TKP tersebut bisa jadi merupakan tempat yang paling banyak difoto dan divideokan di Amerika kemarin."
Para pejabat kontra-terorisme mengatakan bom dalam serangan di Boston itu dibuat dengan menggunakan bahan peledak yang dipak dalam alat pemasak pressure cooker dicampur dengan pecahan-pecahan logam, gotri, dan paku untuk membuat pecahannya lebih tajam.
Gubernur Massachusetts Deval Patrick mengukuhkan hanya dua bahan peledak ditemukan dan keduanya meledak. Para pejabat mengatakan tidak diketahui ada ancaman lainnya.
Kepada wartawan di Gedung Putih, Obama mengatakan, "Kapanpun bom digunakan untuk menargetkan warga sipil tak berdosa, itu adalah aksi teror. Yang kita belum tahu, siapa yang melakukan serangan ini dan kenapa. Apakah ini direncanakan dan dilaksanakan oleh organisasi teroris, domestik ataupun asing, atau apakah ini aksi seorang individu yang kejam. Ini yang belum kita ketahui dan yang jelas kita masih berada dalam tahapan awal penyelidikan."
Penyelidikan
Sementara di Boston, penyelidik federal, negara bagian dan lokal memberikan briefing kepada wartawan di hotel tak jauh dari TKP pemboman.
Agen FBI yang bertanggung jawab atas penyelidikan, Rick Deslauriers, mengatakan penyelidik telah menerima "berbagai macam informasi" mengenai pemboman dan penyelidikan akan menelusuri petunjuk-petunjuk yang ada ke manapun jejak tersebut mengarah.
“Ini akan menjadi penyelidikan berskala global," ujar Deslauriers. "Kami akan mengikuti hingga ke ujung bumi untuk menemukan pelaku yang bertanggung jawab atas kejahatan yang hina ini dan akan melakukan apapun yang kami dapat lakukan untuk membawanya ke pengadilan."
FBI, sebagaimana halnya aparat negara bagian dan lokal terus mewawancara saksi dan menjalankan analisa forensik di TKP. Para penyelidik meminta masyarakat membagi video dan foto yang mereka ambil pada waktu sekitar terjadinya pemboman untuk mencari petunjuk bagi penyelidikan.
Komisaris Polisi Boston Ed Davis mengatakan para penyelidik sudah mulai memiilah-milah video dari CCTV berbagai toko dan usaha di sekitar lokasi.
"Kami berniat menelaah setiap detik video hingga kami dapat menentukan siapa saja yang berada di area tersebut. TKP tersebut bisa jadi merupakan tempat yang paling banyak difoto dan divideokan di Amerika kemarin."
Para pejabat kontra-terorisme mengatakan bom dalam serangan di Boston itu dibuat dengan menggunakan bahan peledak yang dipak dalam alat pemasak pressure cooker dicampur dengan pecahan-pecahan logam, gotri, dan paku untuk membuat pecahannya lebih tajam.
Gubernur Massachusetts Deval Patrick mengukuhkan hanya dua bahan peledak ditemukan dan keduanya meledak. Para pejabat mengatakan tidak diketahui ada ancaman lainnya.