Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendesak warga Amerika agar melakukan segala upaya untuk melestarikan “kekayaan alam” Amerika.
Dalam pidato mingguannya hari Sabtu, Obama mengatakan Amerika Serikat adalah “rumah bagi berbagai lanskap paling indah yang diberikan Tuhan di dunia, mulai dari Grand Tetons hingga Grand Canyon, dari hutan lebat dan padang pasir yang luas sampai danau dan sungai yang kaya satwa liar.”
Presiden mengatakan “adalah tanggung jawab kita untuk melindungi kekayaan ini untuk generasi mendatang, seperti generasi sebelum kita yang melindungi semua itu untuk kita.”
Presiden Obama mengatakan ia telah menyisihkan lebih dari satu juta kilometer persegi tanah publik dan perairan untuk dinikmati oleh generasi sekarang dan mendatang, sehingga melestarikan lebih banyak lahan dibanding presiden-presiden sebelumnya.
Dalam upayanya menyoroti dampak perubahan iklim, Obama adalah presidenAmerika pertama yang mengunjungi komunitas di sebelah utara garis lingkar Kutub Utara. Para ilmuwan dan aktivis memperingatkan bahwa suhu di Kutub Utara meningkat lebih dari dua kali lipat kenaikan rata-rata global. Mereka mengatakan berkurangnya salju dan es Kutub Utara akan mempercepat pemanasan planet bumi secara keseluruhan.
Presiden Obama hari Sabtu mengatakan selama enam tahun terakhir, Amerika telah berusaha mencegah dampak terburuk perubahan iklim dengan “menghasilkan energi lebih bersih dan menurunkan emisi karbon.”
Para ilmuwan memperingatkan bahwa membiarkan suhu global meningkat lebih dari 2 derajat Celsius di atas tingkat zaman pra-industri akan menimbulkan cuaca ekstrem dan kenaikan permukaan air laut yang akan berdampak pada penduduk di seluruh dunia.
Presiden Obama mengatakan Amerika akan “terus melakukan apa yang bisa dilakukan untuk mencegah dampak terburuk perubahan iklim sebelum terlambat. Seperti diingatkan oleh Paus Fransiskus dengan tegas dan jelas, planet ini adalah hadiah dari Tuhan dan merupakan rumah kita bersama. Kita harus mewariskannya kepada anak-cucu kita dalam keadaan lebih baik daripada ketika kita temukan.” [lt]