Tautan-tautan Akses

Obama: Kesenjangan Ekonomi Rugikan Masa Depan AS


Remaja AS bermain di salah satu perkampungan kumuh di kota Baltimore, Maryland (foto: dok). Kesenjangan ekonomi di AS terus meningkat dari tahun ke tahun.
Remaja AS bermain di salah satu perkampungan kumuh di kota Baltimore, Maryland (foto: dok). Kesenjangan ekonomi di AS terus meningkat dari tahun ke tahun.

Presiden Barack Obama mengatakan pemerintah Amerika perlu melawan tren puluhan tahun soal peningkatan ketidaksetaraan dalam perekonomian di antara warga Amerika.

Presiden Barack Obama mengatakan pemerintah Amerika perlu melawan tren puluhan tahun peningkatan ketidaksetaraan dalam perekonomian dan tidak adanya mobilitas ke jenjang yang lebih tinggi, yang telah membuat “impian orang Amerika” terancam.

Presiden Obama berbicara hari Selasa di “Center for American Progress”, sebuah organisasi kebijakan publik yang bersikap liberal pada isu-isu perekonomian. Ia mengatakan sejak lulus sekolah menengah atas tahun 1979, dari segi ukuran – ekonomi membesar dua kali, sementara kekayaan hanya tersebar di kalangan segelintir orang saja.

Presiden Obama meminta warga Amerika supaya jangan beranggapan ketidaksetaraan sebagai keprihatinan minoritas, dengan mengatakan kesenjangan kesempatan di Amerika sama besarnya tentang kelas dan tentang ras.

Obama menyebut kurangnya kesempatan mobilitas ke jenjang lebih tinggi sebagai tantangan terbesar saat ini, dan menambahkan hasil perdebatan yang sedang berlangsung di Washington saat ini akan mempunyai “konsekuensi nyata” pada masa depan Amerika.

Pernyataan presiden itu disampaikan beberapa jam setelah Universitas Harvard merilis sebuah jajak pendapat yang menunjukkan bahwa kalangan muda Amerika tidak senang dengan hampir setiap aspek kinerja Presiden Obama sejak terpilih kembali.

Lebih dari 50 persen kaum muda berusia 18-29 tahun yang disurvei mengatakan mereka tidak menyetujui cara Presiden Obama menangani ekonomi Amerika, dan juga asuransi kesehatan, isu-isu kebijakan luar negeri dan anggaran federal.

Namun jajak pendapat itu juga mencatat, 46 persen mengatakan mereka masih akan tetap memilih Obama hari ini jika mereka bisa mengulang surat suara mereka tahun 2012.
XS
SM
MD
LG