Tautan-tautan Akses

Obama Imbau Kongres AS Setujui Kenaikan Pagu Utang


Presiden AS Barack Obama memberikan konferensi pers di Gedung Putih hari Senin (14/1).
Presiden AS Barack Obama memberikan konferensi pers di Gedung Putih hari Senin (14/1).

Presiden Obama, pada konferensi pers di Gedung Putih, mengatakan bahwa ekonomi AS di ambang pintu bagi tahun yang baik, asalkan politisi di Washington tidak campur tangan.

Presiden Barack Obama mengimbau Kongres Amerika menemukan solusi jangka panjang berkelanjutan bagi masalah perekonomian Amerika. Ia mengatakan ia bersedia berkompromi dalam pemangkasan anggaran federal Amerika dan terbuka untuk reformasi atau yang dijuluki program hak-hak tunjangan, seperti pensiun dan asuransi kesehatan.

Presiden Obama mengatakan ia telah membuat kemajuan dalam pengurangan defisit dan mengarah ke pengurangan sebesar $ 4 triliun. Ia mendesak Kongres untuk menaikan plafon utang anggaran Amerika, katanya jika Kongres gagal berbuat demikian maka Amerika mungkin tidak mampu membayar utangnya dan pasar keuangan bisa terjerumus dalam kemelut.

Kurang dari seminggu sebelum ia memulai masa jabatan kedua, Obama dalam konferensi pers di Gedung Putih mengatakan bahwa adalah tidak "bertanggung jawab" bagi lawan-lawan politiknya di Kongres mempertimbangkan untuk tidak menaikkan batas plafon utang negara $ 16,4 triliun dalam beberapa minggu mendatang.

Amerika telah mencapai plafon utangnya, tetapi uangnya cukup untuk terus membayar tagihannya selama beberapa minggu kedepan. Presiden Obama mengatakan plafon utang harus dinaikan, bukan untuk menambah pengeluaran pemerintah, tapi agar Amerika dapat memenuhi kewajiban keuangannya yang telah terjadi.

Dalam hal pengawasan senjata api, Presiden mengatakan ia berharap akan menerima daftar "langkah-langkah yang masuk akal" dari satuan tugas mengenai pencegahan kekerasan dengan senjata api. Ia mengatakan ia petang ini bertemu dengan Wakil Presiden Joe Biden, yang memimpin satuan tugas itu, untuk membahas semua proposal itu.

Sementara ia tidak bersedia merincikan secara spesifik, Obama menegaskan kembali pendiriannya bahwa ia yakin pengecekan latar belakang yang lebih lengkap, pengawasan lebih ketat bagi magazin peluru berkapasitas besar dan larangan senjata api jenis serbu, semuanya adalah proposal yang masuk akal.

Ia mengatakan anggota Kongres harus "mengkaji hati nurani mereka" pada waktu voting mengenai langkah-langkah pengawasan baru atas kepemilikan senjata api. Perdebatan pengawasan kepemilikan senjaga api tersebut sering dipertentangkan di Amerika, di mana kepemilikan senjata api itu tercantum dalam Konstitusinya.

Konferensi pers Obama berlangsung sebulan setelah seorang pria telah menggegerkan Amerika karena melakukan penembakan membabi-buta di sebuah sekolah dasar di negarabagian Connecticut, mengakibatkan 20 anak-anak dan enam orang dewasa tewas.
XS
SM
MD
LG