Presiden Amerika Barack Obama berencana menemui korban-korban yang selamat dalam tornado hari Senin itu, demikian juga tim SAR yang pertama tiba di lokasi untuk menyelamatkan sekitar 100 anak dan orang dewasa yang terkubur di reruntuhan bangunan.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Janet Napolitano hari Rabu datang ke Moore untuk melihat upaya-upaya pemulihan. Tornado itu merobohkan rumah-rumah seisinya.
Departemen Keamanan Dalam Negeri – termasuk Badan Manajemen Darurat Federal FEMA – memiliki beberapa tim yang membantu operasi pencarian dan pemulihan, menilai kerusakan memberi bantuan federal kepada orang yang terkena dampak tornado tersebut.
Tornado itu menghantam kota di Amerika tengah itu, di mana para petugas cuaca mengatakan kecepatan angin mencapai sedikitnya 322 kilometer per jam.
Kepala pemadam kebakaran kota Moore mengatakan para petugas SAR tidak akan berhenti mencari para korban yang selamat dan berencana melakukan pencarian diantara reruntuhan setiap bangunan yang ada setidaknya tiga kali.
Sementara itu, tornado di kota Moore diperkirakan akan menjadi salah satu tornado termahal dalam sejarah Amerika, sementara para analis mengatakan kerugian ekonomi berkisar antara 1,5 milyar hingga 3 milyar dolar.
Evan Gold – pejabat di perusahaan konsultasi cuaca Planalytics – hari Rabu memberitahu VOA bahwa perusahaannya memperkirakan kerugian mencapai 2 – 3 milyar dolar.
Direktur riset di Kinetic Analysis, Chuck Watson, memberitahu VOA, perusahaannya memperkirakan kerugian akibat tornado itu sedikit lebih kecil yaitu 1,5 – 2 milyar dolar.
Tornado hari Senin lalu meratakan kawasan pemukiman kota Moore yang terletak di pinggiran Oklahoma City. Tornado itu menewaskan sedikitnya 24 orang dan melukai lebih dari 240 lainnya. Chuck Watson mengatakan sekitar 80 – 90% kerugian ekonomi itu tampaknya akan ditanggung oleh asuransi para pemilik rumah dan bisnis.
Tetapi dampak ekonomi akibat tornado di Oklahoma itu jauh lebih kecil dibanding dengan kerugian beberapa badai dahsyat yang telah menghantam Amerika beberapa tahun ini, seperti badai super Sandy yang menghantam kawasan metropolitan New York akhir Oktober lalu dan menimbulkan kerugian antara 50 – 75 milyar dolar AS.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Janet Napolitano hari Rabu datang ke Moore untuk melihat upaya-upaya pemulihan. Tornado itu merobohkan rumah-rumah seisinya.
Departemen Keamanan Dalam Negeri – termasuk Badan Manajemen Darurat Federal FEMA – memiliki beberapa tim yang membantu operasi pencarian dan pemulihan, menilai kerusakan memberi bantuan federal kepada orang yang terkena dampak tornado tersebut.
Tornado itu menghantam kota di Amerika tengah itu, di mana para petugas cuaca mengatakan kecepatan angin mencapai sedikitnya 322 kilometer per jam.
Kepala pemadam kebakaran kota Moore mengatakan para petugas SAR tidak akan berhenti mencari para korban yang selamat dan berencana melakukan pencarian diantara reruntuhan setiap bangunan yang ada setidaknya tiga kali.
Sementara itu, tornado di kota Moore diperkirakan akan menjadi salah satu tornado termahal dalam sejarah Amerika, sementara para analis mengatakan kerugian ekonomi berkisar antara 1,5 milyar hingga 3 milyar dolar.
Evan Gold – pejabat di perusahaan konsultasi cuaca Planalytics – hari Rabu memberitahu VOA bahwa perusahaannya memperkirakan kerugian mencapai 2 – 3 milyar dolar.
Direktur riset di Kinetic Analysis, Chuck Watson, memberitahu VOA, perusahaannya memperkirakan kerugian akibat tornado itu sedikit lebih kecil yaitu 1,5 – 2 milyar dolar.
Tornado hari Senin lalu meratakan kawasan pemukiman kota Moore yang terletak di pinggiran Oklahoma City. Tornado itu menewaskan sedikitnya 24 orang dan melukai lebih dari 240 lainnya. Chuck Watson mengatakan sekitar 80 – 90% kerugian ekonomi itu tampaknya akan ditanggung oleh asuransi para pemilik rumah dan bisnis.
Tetapi dampak ekonomi akibat tornado di Oklahoma itu jauh lebih kecil dibanding dengan kerugian beberapa badai dahsyat yang telah menghantam Amerika beberapa tahun ini, seperti badai super Sandy yang menghantam kawasan metropolitan New York akhir Oktober lalu dan menimbulkan kerugian antara 50 – 75 milyar dolar AS.
