Pemerintah Nigeria tidak lagi ragu bahwa Abubakar Shekau, pemimpin terkenal kelompok teror Boko Haram, telah tewas.
Laporan kematian Shekau pertama kali muncul tiga bulan lalu, dengan kabar ia tewas dalam konfrontasi di Hutan Sambisa dengan kelompok teror saingannya Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP).
Meksipun sebelumnya meragukan kematian itu, pejabat Nigeria sekarang mengatakan laporan itu tampaknya akurat.
"Sikap kami adalah ia dilaporkan meninggal dan ia sudah meninggal," kata Menteri Informasi Nigeria Lai Mohammed kepada VOA dalam wawancara Senin malam (23/8).
“Berangkat dari laporan kubu Boko Haram sendiri, dan mengingat ketidakstabilan yang terjadi tak lama kemudian serta pertikaian masalah suksesi, dan penyerahan diri baru-baru ini oleh ribuan pengikut Boko Haram, saya kira aman untuk menganggap ia sudah mati," tambah Mohammed.
"(Kami) tidak melihat munculnya kembali Abubakar Shekau."
Namun, tidak semua orang yakin, dengan beberapa pejabat AS merujuk pada kebiasaan Shekau yang berulang kali memalsukan kematiannya lalu “hidup kembali” beberapa bulan kemudian.
Sebuah laporan berdasarkan intelijen negara-negara anggota PBB yang dikeluarkan akhir bulan lalu, menunjukkan masih adanya keraguan seperti itu meskipun mengakui Boko Haram "secara signifikan telah melemah."
“Beberapa negara anggota yakin Shekau mungkin telah melarikan diri dari Hutan Sambisa,” kata laporan itu.
Para pejabat AS juga berhati-hati dalam mengkonfirmasi kematian Shekau.
“Amerika belum bisa memverifikasi laporan-laporan ini secara independen,” kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri kepada VOA bulan lalu, meskipun juru bicara itu menambahkan bahwa jumlah atau akun dan sumber laporan-laporan kematiannya ini “tampaknya lebih dapat dipercaya daripada laporan kematian Shekau sebelumnya. ” [my/jm]
