Berpuasa jauh dari keluarga di tanah air sudah mendatangkan tantangan tersendiri bagi para mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat. Lebih-lebih tahun ini, mereka harus menahan haus dan dahaga di tengah musim yang panas dan waktu berpuasa yang mencapai 16 jam.
Ini adalah tahun pertama berpuasa di Amerika bagi Tyas Damayanti, mahasiswi sebuah universitas di Florida. Ia mengaku kesulitan di hari pertama dan kedua, “Karena saya belum pernah berpuasa sepanjang ini. Apalagi musim panas di Florida, udaranya sangatlah panas dan kering sekitar 36-38 derajat Celsius, dan saya bersepeda ke kampus,” tutur Tyas.
Untuk 'ngabuburit,' Tyas belajar di perpustakaan kampus selepas kuliah. Baru menjelang Maghrib, ia pulang ke apartemennya. Terkadang, ia menghabiskan waktu dengan mengikuti berbagai kegiatan bersama teman-teman mahasiswa internasional di kampus.
Lebih seringnya, Tyas menghadiri buka puasa bersama mahasiswa Indonesia lainnya, ”Ada beberapa kali saya berbuka puasa dengan teman-teman Indonesia disini, yang diadakan oleh ISAAFLA, organisasi perkumpulan mahasiswa dan alumni Indonesia di Florida. Kita pernah mengadakan acara berbuka bersama, memasak bareng, sambil menunggu buka, kami ngobrol, kemudian shalat dan makan bersama,” kata Tyas.
Fitri Utami Slagai, mahasiswa Universitas Delaware yang sedang menjalani program magang musim panas di Washington, DC, mengungkapkan hal senada. “Saya biasanya 'ngabuburit' kumpul-kumpul bersama teman-teman program sarjana maupun yang pascasarjana di sebuah tempat. Kita berbuka bersama ataupun berjalan-jalan ke museum," ujar Fitri.
Yang tidak terlalu lazim adalah pilihan aktivitas 'ngabuburit' Ainur Rosyid, mahasiswa program pascasarjana di Michigan State University. Ainur memilih menghabiskan waktu sebelum berbuka puasa dengan berolahraga. “Saya biasanya bermain badminton, seperti nanti sore ini sampai pukul delapan lebih, menunggu sebentar kemudian berbuka puasa. Sambil menunggu, biasanya saya memasak,” tuturnya.
Walaupun tetap menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas, mereka tak pelak lagi merindukan suasana berpuasa di tanah air. “Saya kangen dengan buka puasa bareng keluarga," ujar Carissa L. Sudjono yang ditemui dalam acara berbuka puasa Permias (Persatuan Mahasiswa Indonesia-Amerika) di Washington, DC. "Rasanya, tetap ada yang hilang."