Amerika dan negara-negara kuat dunia lainnya melonggarkan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran setelah inspektur internasional mengukuhkan Iran telah mulai mengurangi aktivitas pengayaan nuklirnya yang paling sensitif.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) hari Senin (20/1) mengatakan bahwa Iran telah mematikan sentrifugalnya di fasilitas nuklir Natanz dan Fordow yang digunakan untuk mengayakan uranium sampai kadar kemurnian 20 persen. Tindakan itu adalah bagian dari perjanjian penting yang dicapai Iran bulan November lalu dengan negara-negara besar dunia yang ingin mencegah Iran memiliki senjata nuklir.
Gedung Putih mengatakan “untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade” Iran melakukan tindakan yang bisa diverifikasi guna mengurangi kemampuan nuklirnya. Gedung Putih menyebut tindakan Iran itu “langkah maju yang penting”
Dengan dikonfirmasinya tindakan Iran itu, Amerika, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia, China dan Uni Eropa melonggarkan sanksi ekonomi terhadap Iran, paket yang bernilai antara enam sampai tujuh miliar dolar. Paket itu mencakup pencairan empat milyar dolar lebih aset-aset Iran yang dibekukan di luar negeri dalam beberapa kali pembayaran.
Penurunan kegiatan nuklir Iran dan dilonggarkannya sanksi-sanksi yang melumpuhkan ekonomi Iran itu merupakan agenda perundingan enam bulan antara Iran dengan negara-negara kuat dunia yang berusaha merundingkan perjanjian jangka panjang untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir.
Amerika mengatakan tetap berkomitmen untuk “menggunakan diplomasi tegas dan disiplin untuk mencapai sebuah penyelesaian damai” dalam perundingan dengan Iran.
Perjanjian bulan November dengan lima anggota tetap DK PBB + Jerman membatasi pengayaan nuklir Iran sampai kadar kemurnian lima persen dan mewajibkan pemerintah Iran mengurangi persediaan urianiumnya kadar tinggi yang dimilikinya.
Negara-negara kuat dunia sejak lama khawatir Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir tapi Iran berkeras program nuklirnya semata-mata untuk menghasilkan listrik dan riset medis.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) hari Senin (20/1) mengatakan bahwa Iran telah mematikan sentrifugalnya di fasilitas nuklir Natanz dan Fordow yang digunakan untuk mengayakan uranium sampai kadar kemurnian 20 persen. Tindakan itu adalah bagian dari perjanjian penting yang dicapai Iran bulan November lalu dengan negara-negara besar dunia yang ingin mencegah Iran memiliki senjata nuklir.
Gedung Putih mengatakan “untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade” Iran melakukan tindakan yang bisa diverifikasi guna mengurangi kemampuan nuklirnya. Gedung Putih menyebut tindakan Iran itu “langkah maju yang penting”
Dengan dikonfirmasinya tindakan Iran itu, Amerika, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia, China dan Uni Eropa melonggarkan sanksi ekonomi terhadap Iran, paket yang bernilai antara enam sampai tujuh miliar dolar. Paket itu mencakup pencairan empat milyar dolar lebih aset-aset Iran yang dibekukan di luar negeri dalam beberapa kali pembayaran.
Penurunan kegiatan nuklir Iran dan dilonggarkannya sanksi-sanksi yang melumpuhkan ekonomi Iran itu merupakan agenda perundingan enam bulan antara Iran dengan negara-negara kuat dunia yang berusaha merundingkan perjanjian jangka panjang untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir.
Amerika mengatakan tetap berkomitmen untuk “menggunakan diplomasi tegas dan disiplin untuk mencapai sebuah penyelesaian damai” dalam perundingan dengan Iran.
Perjanjian bulan November dengan lima anggota tetap DK PBB + Jerman membatasi pengayaan nuklir Iran sampai kadar kemurnian lima persen dan mewajibkan pemerintah Iran mengurangi persediaan urianiumnya kadar tinggi yang dimilikinya.
Negara-negara kuat dunia sejak lama khawatir Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir tapi Iran berkeras program nuklirnya semata-mata untuk menghasilkan listrik dan riset medis.