Perekonomian dunia dipekirakan akan tumbuh 3,1 persen pada 2018, sedikit lebih tinggi dari 3 persen tahun lalau dan menandai tahun pertama sejak Resesi Besar 2008 bahwa ekonomi dunia akan mencapai potensi pertumbuhan secara penuh, Bank Dunia mengatakan dalam laporan rutin.
Dalam laporan ekonomi yang dirilis dua kali dalam setahun, Bank Dunia memperingatkan bahwa kemajuan ekonomi tahun ini hanya sementara, kecuali para pemerintah mengadopsi kebijakan yang berfokus pada peningkatan partisipasi tenaga kerja.
Laju pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan moderat menjadi 3 persen pada 2019 dan 2,9 persen pada 2020, menurut laporan tersebut.Pertumbuhan akan lebih banyak didorong oleh perekonomian negara berkembang, khususnya negara-negara pengekspor komoditi. Laju pertumbuhan ekonomi untuk kelompok negara ini akan naik menjadi 4,5 persen pada 2018 dan rata-rata 4,7 persen pada 2019 dan 2020, kata Bank Dunia.
Sebaliknya, pertumbuhan di negara-negara maju diproyeksikan akan melambat menjadi 2,2 persen pada 2018, dari 2,3 persen tahun lalu karena bank sentral di negara-negara tersebut akan bertahap mencabut bantuan setelah masa krisis dan investasi mulai melandai.
“Dalam jangka panjang, penurunan potensi pertumbuhan – cara untuk mengukur seberapa cepat ekonomi bisa berkembang ketika tenaga kerja dan modal dikerahkan penuh – mengancam keuntungan untuk meningkatkan standar hidup dan mengurangi kemiskinan di seluruh dunia,” Bank Dunia mengatakan dalam Prospek Ekonomi Global Januari 2018.
Kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia, menurut Bank Dunia, adalah Asia Timur dan kawasan Pasifik, dengan ekonomi China diharapkan tumbuh 6,4 persen tahun ini, sebelum melambat menjadi 6,3 persen tahun depan.
Pertumbuhan PDB India diharapkan mencapai 7,3 persen 2018, sebelum sedikit menguat di 2019/2020 menjadi 7,5 persen, kata Bank Dunia.
Di negara-negara yang lebih miskin di Afrika, Amerika Latin, Timur Tengah dan Asia, pertumbuhan ekonomi diharapkan akan mencapai 5,4 persen pada 2018, karena harga komoditi menguat, walau tidak sekuat proyeksi sebelumnya.
Bank Dunia memperkirakan harga minyak dunia akan berkisar 58 dolar per barel 2018, merangkak naik menjadi 59 dolar per barel 2019. [fw/au]