Sebuah kelompok pengamat yang didanai pemerintah Amerika mengatakan pihak militer Birma telah menyusun rencana pemilihan umum berikut guna menjamin kesinambungan pemerintah militer.
National Democratic Institute atau NDI yang nir laba itu dan berbasis di Washington, menerbitkan sebuah analisa yang menyimpulkan bahwa pemilihan di Birma pada “dasarnya bersifat tidak demokratis.” Katanya, pemilihan ini tidak memenuhi standar internasional pada tingkat yang minimal sekalipun.
Pemerintah militer Birma belum menentukan tanggal pemilihan, tetapi berjanji akan melaksanakan pemilihan itu sebelum akhir tahun. Lebih dari 30 partai politik dan lima kelompok akan ikut pemilihan.
Ini merupakan pemilihan pertama di Birma sejak 1990, sejak oposisi utama, yakni Liga Nasional untuk Demokrasi mencengangkan militer dengan memenangkan pemilihan. Tetapi militer tidak pernah mengijinkan Liga untuk mengambil alih kekuasaan, dan memenjarakan mereka yang memenangkan kursi dalam pemilihan. NLD memboikot pemilihan mendatang.
NDI mengatakan analisanya didasarkan pada kesimpulan berbagai pakar di wilayah itu, serta juga penelitian terhadap UU pemilihan Birma yang baru serta konstitusi. Katanya, pemilihan tampaknya dirancang untuk “memperoleh penerimaan internasional bagi sebuah proses yang tidak sah.”