Tautan-tautan Akses

NATO Bantah Isu Keretakan yang Menghantui Kelompok Tersebut


Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berbicara dalam sebuah kesempatan di markas organisasi tersebut di Brussels, Belgia, pada 20 Agustus 2021.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berbicara dalam sebuah kesempatan di markas organisasi tersebut di Brussels, Belgia, pada 20 Agustus 2021.

Pejabat tertinggi Pakta Pertahanan Atlatik Utara (NATO) mengisyaratkan bahwa merupakan suatu kekeliruan jika menilai penarikan mundur pasukan dari Afghanistan atau ketegangan yang terjadi antara Prancis dan AS sebagai indikasi melemahnya persekutuan antara kelompok negara Transatlantik itu.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aliansinya akan tetap kompak dan kuat terhadap sejumlah ancaman dari musuh lama maupun baru.

“Pertanyaan dilontarkan tentang kekuatan ikatan antara Eropa dan Amerika Utara,” kata Stoltenberg pada sekelompok hadirin di Georgetown University di Washington menyusul serangkaian pertemuan dengan pejabat tinggi Amerika Serikat (AS).

“Situasi keseluruhannya tidak berubah,” katanya. “Kami tidak tahu bagaimana krisis berikutnya, tetapi kami tahu, apapun yang terjadi, akan lebih aman kalau kami bersatu.”

Stoltenberg secara khusus menampik tuduhan bahwa Presiden AS Joe Biden mengenyampingkan sekutu NATO ketika dia memutuskan untuk menarik pasukan Amerika dari Afghanistan.

“Persepsi bahwa AS tidak berkonsultasi adalah salah,” kata Stoltenberg. “Itu secara nyata salah.”

Pemimpin NATO itu juga mengatakan, sementara Prancis kecewa dengan aliansi keamanan baru yang dieknal dengan nama AUKUS yang melibatkan AS, Inggris, dan Australia, “para sekutu NATO setuju dengan situasi keseluruhannya bahwa kami perlu bersatu dan juga bekerja sama dengan mitra-mitra kami di Asia Pasifik.”

Seperti diketahui, AS dan Inggris akan berbagi teknologi dengan Australia untuk membangun kapal selam nuklir dalam aliansi AUKUS. (jm/pp)

XS
SM
MD
LG