Seiring dengan ungkapan itu, pada masa menjelang Natal banyak sekali kelompok masyarakat yang menggalang upaya pengumpulan hadiah, terutama berupa mainan untuk dibagikan kepada anak-anak.
Berbagi kebahagiaan menjelang hari Natal. Itulah yang menjadi alasan banyak organisasi dan individu untuk mengumpulkan hadiah bagi kalangan tidak mampu. Misalnya, sebuah program yang disponsori oleh Korps Marinir Amerika, Toys for Tots (“Mainan untuk Anak-anak”) sejak tahun 1940-an telah mengumpulkan lebih dari 469 juta mainan yang diberikan kepada lebih dari 216 juta anak di Amerika.
Presiden Barack Obama bersama Ibu Negara Michel Obama serta kedua putri mereka baru-baru ini ikut mengambil bagian dalam acara penyortiran dan pengemasan mainan anak-anak yang dikumpulkan oleh Korps Marinir Amerika itu.
Presiden Obama mengatakan orang-orang yang beruntung perlu mengulurkan tangan bagi mereka yang kurang beruntung.
“Sesungguhnya apa yang dilakukan dalam aksi Toys for Tots adalah tentang kemurahan hati dan memberikan kembali sebagian yang kita dapat. Kita semua diberkati. Kita beruntung hidup di Amerika dan mampu menjaga anak-anak kita dengan baik, tapi ada orang tua di berbagai tempat yang seperti kita juga mencintai anak-anak mereka, tetapi mereka mengalami masa-masa yang sulit, dan bagi kita untuk dapat berbagi kebahagiaan dengan mereka merupakan hal yang indah,” kata Obama.
Tahun ini merupakan tahun keenam bagi Ibu Negara Michele Obama terlibat langsung dalam pengumpulan mainan itu. Dilaporkan Gedung Putih mengadakan penggalangan partisipasi staf kantor kepresidenan itu dan berhasil mengumpulkan 1000 mainan baru.
“Ini adalah tahun keenam saya terlibat dalam program Toys for Tots dan setiap tahun merupakan keistimewaan bagi saya untuk bisa menjadi bagian dari upaya membuat Natal sedikit lebih cerah bagi sebagian anak di berbagai penjuru Amerika,” ungkap Michele.
Sebagai seorang ibu, Michele Obama memahami arti Natal bagi anak-anak. Setiap tahun pada suatu hari pada bulan Desember, sejak menjadi penghuni Gedung Putih, ia selalu ikut membantu menyortir berbagai jenis hadiah yang terkumpul. Partisipasi langsung ini sesuai dengan janjinya ketika pertama kali terlibat dalam kegiatan ini.
"Sepanjang saya berada di Gedung Putih, kami akan terus membantu upaya ini,” kata Michele Obama.
Sementara itu, di Baltimore, Maryland, organisasi keagamaan dan relawan setempat juga sibuk menyiapkan paket-paket bantuan bagi anak-anak pengungsi di luar negeri, khususnya di Timur Tengah.
Bahkan anak-anak kecil pun dilibatkan dalam pengumpulan Hadiah di Baltimore itu, seperti Andrew Triplett, yang menyatakan senang mengikuti kegiatan ini.
Berbaik hati kepada seseorang yang belum pernah mereka lihat, Andrew dan Mackenzie Triplett menaikkan bingkisan terakhir ke dalam pesawat jet Boeing 747 di bandara Baltimore-Washington International (BWI).
Ayah kedua anak itu, Sean Triplett, mengatakan bahagia bisa melibatkan anak-anaknya menjadi relawan dalam upaya itu.
"Bisa mengajar mereka untuk peduli dan memberi merupakan sukacita besar bagi saya pribadi, terutama untuk membantu anak-anak di sana,” kata Sean.
Lebih dari 62 ribu bingkisan Natal dikirimkan ke Irak dan Suriah dan akan dibagikan kepada anak-anak yang berhasil melarikan diri bersama orangtua mereka dari serangan ISIS dan kini tinggal di kamp-kamp pengungsian.
Franklin Graham, CEO dua Organisasi Kristen, sengaja datang ke bandara di Baltimore, Maryland itu untuk mengucapkan terima kasih kepada oang-orang yang telah membantu pengumpulan mainan yang memenuhi pesawat jumbo jet itu.
Lebih dari 62,000 bingkisan itu telah dikemas di berbagai tempat, terutama di Maryland, Pennsylvania, dan Delaware.
