Pembebasan dengan jaminan dua wartawan Reuters yang ditangkap di Myanmar karena melanggar UU Kerahasiaan Negara era kolonial ditolak dalam sidang pengadilan hari Kamis (1/2).
Wa Lone, 31, dan Kyaw Soe Oo, 27, ditangkap tanggal 12 Desember setelah diberi setumpuk dokumen oleh dua polisi di sebuah restoran di Yangon. Kedua wartawan itu meliput kampanye brutal militer di negara bagian Rakhine yang menyebabkan hampir 700.000 Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak Agustus.
Kedua wartawan itu menghadapi hukuman penjara 14 tahun jika terbukti bersalah berdasarkan UU yang diberlakukan sejak tahun 1923 ketika Myanmar dikenal sebagai Birma dan masih diperintah Inggris.
Stephen J. Adler, pimpinan dan pemimpin redaksi Reuters mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan kekecewaannya atas berlanjutnya pemenjaraan kedua wartawan itu.
"Kami yakin proses pengadilan akan menunjukkan mereka tidak bersalah dan Wa Lone dan Kyaw Soe Oo akan bisa kembali melakukan pekerjaan mereka melaporkan peristiwa-peristiwa di Myanmar," tulis Adler. "Kami terus menghimbau pembebasan mereka dengan segera ."
Di New York, juru bicara Sekjen PBB António Guterres mengatakan mengikuti dengan cermat perkembangan kasus ini. [my/ii]