Para pemimpin Asia Tenggara bersidang di Myanmar, di mana mereka berharap dapat membuat sedikit kemajuan mengenai mengurangi ketegangan di Laut Cina Selatan. KTT ASEAN ke-25 tersebut juga memfokuskan pada perluasan integrasi ekonomi dalam blok 10 negara anggota itu.
Membuka pertemuan puncak hari Rabu (12/11), Presiden Myanmar Thein Sein menegaskan pentingnya persatuan bagi negara-negara anggota ASEAN sebelum diluncurkannya rancangan zona perdagangan bebas ASEAN tahun depan.
Sebuah dokumen ASEAN yang bocor yang akan dirilis pada akhir pertemuan, mencatat kemajuan yang telah dicapai mengenai “Kode Perilaku bagi Laut Cina Selatan.” Dokumen tersebut juga mendesak ASEAN agar menyelesaikan pertikaian maritim mereka dengan China secara damai.
Selama lebih dari satu dasawarsa, ASEAN telah bekerjasama dengan China mengenai kode perilaku tersebut. Tetapi, kemajuan berjalan lamban, sebagian karena keengganan China untuk menyelesaikan pertikaian teritorialnya secara multilateral.
Menteri Penerangan Myanmar, Ye Htut, hari Selasa (11/11), bersikap optimistis, memberitahu VOA bahwa kini terdapat komitmen “dari semua pihak untuk mempercepat proses."
