Sebuah museum Jerman mengembalikan sembilan benda koleksinya yang dikatakan, diambil tanpa persetujuan dari kuburan penduduk asli di Alaska.
Yayasan warisan budaya Prusia mengatakan Senin (18/12), benda-benda itu akan dikembalikan dari Museum Etnologi Berlin ke Corporation Alaska Chugach, yang mewakili penduduk asli di wilayah Chugach.
Organisasi tersebut mengatakan, barang-barang itu dikumpulkan untuk pendahulu museum itu, yakni petualang Norwegia, Johan Adrian Jacobsen antara tahun 1882 sampai 1884, yang tampaknya dilakukan “dengan cara perampokan dan bukan lewat penggalian arkeologi yang disetujui sebelumnya.''
Benda-benda itu dibawa dari kuburan di Pulau Chenega yang lokasinya sudah tidak diketahui lagi, termasuk dua topeng dan tempat tidur bayi, serta sebuah patung kayu.
Organisasi Jerman tersebut telah bekerja sama dengan Corporation Alaska Chugach untuk mengupayakan pengembalian benda-benda itu sejak tahun 2015. [ps/jm]