Museum Seni Toledo di negara bagian Ohio, AS, menjual 68 barang antik dari koleksinya -- sebuah langkah yang memicu kecaman dari arkeolog dan para pejabat Mesir.
Surat kabar The Blade melaporkan bahwa setengah dari barang-barang tersebut berasal dari Mesir. Yang lainnya dari Siprus, Yunani dan Italia. Barang-barang itu dijual dalam sebuah lelang di New York hari Selasa (25/10) dan penjualan di internet ditutup pada hari yang sama.
Direktur museum mengatakan dewan direksi menyetujui penjualan barang-barang yang tidak memenuhi standar kualitas koleksi yang ada. Ia mengatakan pihak museum berharap dapat meraih sekitar US$500.000 (Rp 6,5 miliar), yang dapat digunakan untuk membeli barang-barang lain.
Ahli seni dan warga Toledo Joan Connelly mengatakan penjualan itu meresahkan karena undang-undang modern menyulitkan pembelian barang-barang tersebut. [hd]