Pasukan Rusia, Jumat (28/7), menggempur desa utama yang diklaim Ukraina telah direbut kembali dalam serangan balasannya di Ukraina tenggara, sementara Moskow menuduh Kyiv menembakkan dua rudal ke Rusia selatan dan melukai 20 orang.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingati Hari Kenegaraan Ukraina dengan menegaskan kembali kedaulatan negaranya—sebagai sanggahan terhadap klaim Presiden Rusia Vladimir Putin, yang tidak mengakui eksistensi Ukraina sebuah bangsa untuk membenarkan invasi Rusia.
“Sekarang, seperti lebih dari seribu tahun yang lalu, pilihan peradaban kita adalah bersatu dengan dunia,” kata Zelenskyy dalam pidatonya di alun-alun di luar Biara St. Michael di Kyiv.
“Menjadi kekuatan dalam sejarah dunia. Untuk memiliki hak terhadap sejarah nasionalnya -- rakyatnya, tanahnya, negaranya. Dan anak-anak kami -- semua generasi masa depan rakyat Ukraina. Kita pasti akan menang!," tandasnya.
Dia juga menghormati prajurit dan membagikan paspor pertama kepada warga muda sebagai bagian dari upacara. Hari nasional Ukraina tersebut juga bertepatan dengan peringatan adopsi agama Kristen di tanah yang kemudian menjadi Ukraina, Rusia, dan Belarus.
Moskow Tembak Jatuh Rudal Ukraina
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah menembak jatuh sebuah rudal Ukraina di Kota Taganrog, sekitar 40 kilometer di sebelah timur perbatasan dengan Ukraina, sementara pejabat setempat melaporkan 20 orang terluka dan mengidentifikasi pusat serangan itu sebagai museum seni.
Puing-puing rudal berjatuhan di kota itu, tambah Kementerian Pertahanan, menuduh rudal itu adalah bagian dari "serangan teror" oleh Ukraina.
Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, menyalahkan sistem pertahanan udara Rusia atas ledakan tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan mereka juga menjatuhkan rudal Ukraina kedua di dekat Kota Azov, yang seperti Taganrog berada di wilayah Rostov, dan puing-puing rudal jatuh di lokasi yang tidak berpenghuni.
Sebelumnya pada hari itu, sebuah pesawat tak berawak Ukraina ditembak jatuh di luar Moskow, kata Kementerian Pertahanan, dalam serangan atau percobaan pesawat tak berawak ketiga di wilayah ibu kota bulan ini. Kementerian melaporkan tidak ada korban luka atau kerusakan dalam insiden terbaru, dan tidak memberikan lokasi pasti jatuhnya drone.
Sejak perang dimulai, Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan drone, bom, dan rudal di wilayahnya yang jauh dari garis depan medan perang. Pejabat Ukraina jarang mengkonfirmasi berada di balik serangan-serangan tersebut, termasuk serangan pesawat tak berawak di Kremlin yang meresahkan Rusia.
Serangan tersebut telah menghantam depot amunisi dan bahan bakar Rusia, serta jembatan yang digunakan militer Rusia untuk memasok pasukannya, dan stasiun perekrutan militer. Serangan itu juga termasuk pembunuhan terhadap beberapa pejabat yang ditunjuk Rusia di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.
Tiga bulan lalu, sebuah pesawat perang Rusia secara tidak sengaja menjatuhkan bom di Kota Belgorod, melukai dua orang, dalam sebuah insiden yang awalnya dicurigai sebagai serangan Ukraina.
Ukraina Klaim Kemajuan di Ukraina Timur
Sementara itu, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, mengatakan pasukannya bergerak maju di bagian timur Ukraina yang diduduki oleh Rusia dan menemui perlawanan keras saat perang memasuki bulan ke-18.
“Musuh dengan ganas menempel setiap sentimeter, melakukan tembakan artileri dan mortir yang intensif,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Berbagai pertempuran terbaru pecah di banyak tempat di sepanjang garis depan lebih dari 1.000 kilometer , di mana Ukraina mengerahkan senjata Barat yang baru diperolehnya untuk memukul mundur pasukan Kremlin. Namun, serangan-serangan itu dilakukan tanpa dukungan udara yang vital serta menghadapi musuh yang mengakar kuat.
Seorang pejabat Barat mengatakan, Kamis (27/7), bahwa Ukraina telah melancarkan serangan besar-besaran di Ukraina tenggara. Putin mengakui bahwa pertempuran semakin intensif di sana, tetapi menegaskan bahwa serangan balasan Kyiv telah gagal.
Zelenskyy mengirim video pada Kamis (27/7) malam di mana tentara Ukraina mengatakan mereka telah merebut Staromaiorske di wilayah Donetsk. Blogger militer Rusia mengatakan tembakan artileri ke pasukan Ukraina telah secara efektif meruntuhkan desa dan melaporkan lebih banyak serangan pada Jumat (28/7).
Keberhasilan merebut desa Staromaiorske , yang pada tahun 2014 berpenduduk 682 jiwa, akan memberi Ukraina platform untuk masuk lebih dalam ke wilayah yang dikuasai Rusia, kata para narablog (blogger).
Daerah tersebut telah menjadi fokus serangan balasan Ukraina sejak Juni, dan pasukannya sebelumnya telah merebut beberapa desa lain di sana saat mereka perlahan-lahan melintasi ladang ranjau Rusia yang luas.
Hampir mustahil untuk memverifikasi klaim kedua belah pihak tentang apa yang terjadi di zona perang.
Syrskyi mengatakan pertempuran yang menargetkan artileri musuh serta struktur komando dan kontrolnya adalah prioritas karena pasukannya menyelidiki kelemahan pasukan Rusia di garis depan.
“Dalam kondisi seperti ini, sangat penting untuk membuat keputusan manajemen yang tepat waktu dalam menanggapi situasi yang dihadapi dan mengambil langkah-langkah untuk menggerakkan pasukan dan sumber daya, memindahkan unit dan pasukan ke area di mana keberhasilan terbukti, atau menarik mereka dari (sasaran) tembakan musuh,” ujarnya.
Rusia terus berusaha mempertahankan wilayah yang dikuasainya di empat provinsi yang dianeksasi secara ilegal pada September tahun lalu, yaitu: Zaporizhzhia, Donetsk, Kherson, dan Luhansk. [pp/ft]
Forum