Presiden Ekuador pada hari Selasa menyatakan pendiri Wikileaks, Julian Assange, telah mengubah Kedutaan Besar Ekuador di London menjadi "pusat mata-mata" dan mengejek Assange yang dianggap sebagai wartawan.
"Ia punya orang-orang yang terlibat dengannya dan peralatan dan sewaktu ia tidak punya peralatan, ia memberi perintah," kata Moreno di sebuah acara yang diadakan pada konferensi Dialog Antar Amerika di Washington, D.C.
"Para peretas secara teratur mengunjunginya dan ia kemungkinan besar memberi perintah kepada mereka sehingga bisa merilis dokumen dan informasi melalui Wikileaks yang diarahkan oleh subjek-subjek yang menarik baginya atau penyandang dananya," kata Moreno.
Moreno melawat ke Washington hanya beberapa hari setelah bergerak cepat untuk mengakhiri suaka Assange.
Pihak berwenang Ekuador menuduh Assange menciptakan konflik dengan ikut campur dalam urusan internasional, melecehkan staf dan bahkan mengotori dinding kedutaan dengan kotoran. [my]