Sejumlah menteri kabinet pertama Jokowi-JK kembali melanjutkan tugas pada periode kepemimpinan Jokowi yang kedua. Moeldoko, Luhut Binsar Panjaitan, Sri Mulyani, dan Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan tugas di kementerian yang sama. Beberapa politisi dari berbagai parpol pun terlihat mendatangi Istana hari ini.
Menteri Keuangan pada kabinet kerja pertama Jokowi-JK Sri Mulyani Indrawati mengatakan dirinya diminta kembali untuk melanjutkan tugasnya oleh Presiden Joko Widodo pada periode kedua ini. Usai bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10) perempuan yang akrab dipanggil Ani ini mengatakan Jokowi ingin seluruh kebijakan fiskal dalam lima tahun ke depan bisa membantu meningkatkan perekonomian, terutama dalam hal pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas.
Ketika ditanya kenapa dirinya bersedia menjadi Menkeu lagi, mantan managing director World Bank ini pun mengatakan visi dan misi Jokowi-Ma’ruf kurang lebih sama dengan dirinya yaitu untuk membuat perekonomian Indonesia lebih baik lagi.
“Saya rasa banyak hal yang Indonesia saat ini menghadapi ekonomi global yang tidak pasti dan perkembangan ekonomi yang tidak statis. Di sisi lain, di dalam negeri Bapak Presiden sampaikan prioritas kebijakan yang sangat penting dan saya secara pribadi merasa kehormatan bisa kembali menjadi menkeu dengan mendorong segala prioritas kemanusiaan. dan cita-cita Presiden membangun Indonesia, dengan efisien yang bersih adalah suatu cita-cita yang baik. Buat saya ini adalah satu kehormatan agar bisa ikut mendukung Pak Presiden dan Wapres,” ungkap Ani.
Sementara itu, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan dirinya kembali diminta untuk menjadi menteri oleh Jokowi. Berbeda dengan posisi sebelumnya, kali ini Luhut diberi posisi menjadi Menko Kemaritiman dan Investasi, terutama investasi di bidang minyak dan gas (migas).
Ia mengindikasikan bahwa kementeriannya nanti merupakan nomenklatur kementerian yang baru.
“Tadi saya dipanggil Presiden, di-brief untuk tugas saya ke depan. Jadi nanti menangani mengenai maritim dan investasi. Dan beliau memberikan arahan-arahan penyelesaian masalah-masalah investasi, untuk petrochemical, juga B20 B30 dan seterusnya, sehingga impor migas kita bisa kita kurangi yang sekarang jumlahnya masih besar, 300 triliun. Kemudian beliau minta masalah refinery dan petrochemical itu harus jadi dalam beberapa tahun ke depan ini. Diminta saya langsung juga untuk membantu penanganan itu, dan koordinasikan semua di jabatan yang diberikan menko maritim ditambah investasi, dan beberapa lain di bawahnya,” jelas Luhut.
Sementara Mantan Kepala Staff Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan bahwa dirinya juga ditugaskan oleh Jokowi untuk membantu pemerintahan dalam lima tahun ke depan. Namun, Moeldoko enggan membeberkan posisi apa yang akan ditempatinya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) periode Jokowi-JK, Basuki Hadimulyono juga dipanggil oleh Jokowi hari ini. Meskipun tidak menjabarkan jabatan pastinya, Basuki mengatakan Jokowi meminta dirinya untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
Sesuai dengan visi dalam pidato perdana Jokowi usai dilantik 20 Oktober lalu, pembangunan infrastruktur kali ini, kata Basuki, harus bisa menghubungkan dengan kawasan khusus dan juga destinasi pariwisata di Indonesia, agar berbagai kawasan berkembang dengan cepat dan tercipta lapangan pekerjaan.
“Pertama beliau menyampaikan agar melanjutkan pembangunan infrastruktur seperti yang beliau sampaikan di dalam misinya, meng-connect-kan apa yang sudah kita bangun, dengan kawasan-kawasan khusus, pariwisata produksi kawasan industri, contohnya Brebes, Magetan, Ngawi juga pembangunan infrastruktur di kawasan-kawasan destinasi wisata. Beliau ingat betul Danau Toba, Mandalika , Borobudur, Labuan Bajo,” jelas Basuki.
Dengan pengalaman di bidang pekerjaan umum setengah abad lamanya, Basuki mengaku siap mengemban amanah dan menjalankan tugas dalam pemerintahan Jokowi-Ma’ruf lima tahun mendatang.
Selain incumbent, beberapa politisi juga hadir memenuhi undangan Jokowi. Ketua DPP Partai Nasdem Syahrul Yasin Limpo mengaku diminta menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo. Menurutnya, ia langsung dihubungi oleh Jokowi tanpa koordinasi dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.
Meskipun tidak menyebut akan ditempatkan di mana, namun ia dan Jokowi membicarakan beberapa bidang khusus, di antaranya pertanian.
“Saya tidak disampaikan menteri apa. Yang banyak beliau tanyakan adalah membuat agar 267 juta jiwa itu kita bisa jamin agar kehidupannya bisa lebih baik, lebih damai, tentram , teratur dan terpenuhi kebutuhan dasarnya. Lebih khusus di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, dan lain sebagainya,” ujar Syahrul.
Politisi lainnya yang terlihat bertemu dengan Jokowi adalah Ketua DPP Partai Golkar Agus Gumiwang. Dirinya oleh Jokowi diminta memperkuat pemerintah dengan melakukan berbagai transformasi di bidang industri.
“Beliau memberikan tugas kepada saya berkaitan dengan pertama kita perlu membangun sumber daya manusia yang unggul di segala bidang dan beliau menugaskan kepada saya berkaitan dengan pentingnya kita melakukan transformasi manufaktur, mengingatkan pentingnya kita bisa menciptakan kodnisi di mana industri kecil bisa jadi supply chain di industri,” jelasnya.
Adapun kalangan politisi dan profesional lainnya yang bertemu Jokowi hari ini adalah Ari Batubara dari PDIP, Suharso Monoarfa dari Partai PPP, Fachrul Razi yang merupakan Purnawirawan TNI, Ida Fauziyah dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Bahlil Lahadalia dari kalangan profesional, Zainudin Amali dari Partai Golkar, Abdul Halim Iskandar dari PKB, Yasonna Laoly dari PDIP, Budi Karya Sumadi dari kalangan profesional, Sofyan Djalil, juga dari kalangan profesional, Tjahjo Kumolo dari PDIP, Bambang Brodjonegoro dari kalangan profesional, Siti Nurbaya Bakar dari Partai Nasdem, Johnny G Plate dari Partai Nasdem, Teten Masduki, dan Dr.Terawan yang merupakan Kepala RSPAD Gatot Subroto.
Dari sekian banyak politisi yang hadir, perwakilan dari Partai Demokrat tidak hadir di Istana baik pada hari pertama maupun hari kedua.
Menurut rencana, pelantikan para calon menteri akan dilakukan pada Rabu (23/10) pagi di di Istana Kepresidenan Jakarta. [gi/lt]