Puluhan siswa jurusan otomotif Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK Negeri 2 kota Solo berkumpul di salah satu laboratorium otomotif sekolah tersebut, Jumat pagi (2/3). Para siswa SMK tersebut tampak menyimak Walikota Solo, Joko Widodo, yang duduk diantara mereka.
“Sedih, kecewa, dengan hasil uji emisi mobil ESEMKA silakan saja, tapi jangan berlarut-larut. Cukup satu sampai tiga menit saja, kita harus kembali bekerja menyempurnakan mobilnya. Kita gagal di uji emisi pertama, ya nanti kita coba lagi di kedua, kalau gagal lagi, ya ketiga, terus kita coba. Jangan menyerah ya anak-anak. Kita tunjukan pada negara ini bahwa anak SMK mampu dan berkualitas,” demikian Walikota Solo, Joko Widodo memberi semangat di hadapan para siswa otomotif SMK Negeri 2 Solo.
Walikota Solo, Joko Widodo menyemangati para siswa SMK tersebut agar terus bersemangat dan berkarya memproduksi mobil rakitan ESEMKA. Joko Widodo menegaskan siswa SMK tak boleh berhenti atau menurun kreatifitasnya meski mobil ESEMKA gagal uji emisi.
“Kita memotivasi pada anak-anak supaya produk ESEMKA ini diperbaiki lagi, dibenahi lagi. Kita juga akan menyiapkan tim supervisi yang ahli di bidang berkaitan dengan emisi, gas buang, mendampingi para siswa memproduksi mobil ESEMKA. Saya yakin anak-anak SMK ini mampu,” demikian ujar walikota Solo, Joko Widodo.
Sementara itu, salah seorang siswa SMK 2 kota Solo selaku tim perakit mobil ESEMKA, Kristin, mengaku kecewa mobil rakitan ESEMKA gagal uji emisi. Bagi Kristin, kegagalan tersebut menjadi semangat memperbaiki kualitas mobil rakitan ESEMKA.
“Kita belajar dari kesalahan. Memang ada rasa kecewa, sedih, mobil rakitan kita gagal uji emisi. Tapi kita akan terus perbaiki untuk maju di uji emisi selanjutnya. Kita uji ulang,” kata Kristin.
Berbagai SMK di kota Solo yang mampu merakit mobil ESEMKA antara lain SMK 2, SMK 5, dan SMK Warga.
Awal pekan lalu, mobil rakitan ESEMKA menjalani uji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi BTMP di Tangerang. Dari 11 tes yang dijalani, mobil ESEMKA gagal di 2 item ujian yaitu emisi dan intensitas cahaya lampu mobil.
Emisi kadar gas Karbon monooksida CO mobil ESEMKA masih jauh diatas batas normal yang ditetapkan pemerintah. Sedangkan Intensitas cahaya lampu mobil justru masih jauh di bawah standar atau batas normal.
Kegagalan tersebut membuat mobil rakitan ESEMKA belum bisa mendapat ijin pemerintah untuk diproduksi masal.