India ‘mengistirahatkan’ pesawat penjelajah antariksanya, pesawat pertama yang mencapai kutub selatan Bulan. Tindakan ini dilakukan setelah wahana tersebut berhasil menyelesaikan tugasnya saat melakukan eksperimen penjelajahan, kata badan antariksa negara itu.
Penjelajah Pragyan yang merupakan bagian dari pesawat ruang angkasa Chandrayaan-3 "diatur ke mode tidur." Namun, baterainya sudah terisi dan alat penerimanya tetap aktif, Badan Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) mengatakan dalam sebuah unggahan di X, sebelumnya Twitter, pada Sabtu (2/9) malam.
"Berharap kebangkitan yang sukses untuk serangkaian tugas lainnya!" kata ISRO. "Atau, (pesawat) itu akan beradanya selamanya di sana sebagai duta Bulan India."
Dengan mendarat di Bulan, India mengikuti jejak Amerika Serikat (AS), China, dan Uni Soviet. Pesawat itu berhasil melampaui pencapaian negara-negara tersebut karena mampu mencapai kutub selatan Bulan yang terjal, tak lama setelah Luna-25 milik Rusia jatuh dalam upaya serupa.
Keberhasilan pendaratan Chandrayaan-3 itu memicu kegembiraan yang luas di negara terpadat di dunia tersebut. Media memuji pendaratan itu sebagai prestasi ilmiah terbesar India.
Pragyan berhasil melakukan perjalanan lebih dari 100 meter dan mengonfirmasi keberadaan belerang, besi, oksigen, dan elemen lainnya di Bulan, kata ISRO.
Kini India berharap dapat kembali berhasil dalam penyelidikan yang diluncurkan pada Sabtu (2/9) untuk mempelajari Matahari, mengamati angin Matahari yang dapat menyebabkan gangguan di Bumi yang biasa disebut aurora.
“Satelitnya sehat” dan berada di orbit Bumi, kata ISRO pada Minggu (3/9), saat bersiap untuk perjalanan sejauh 1,5 juta km. [ah]
Forum