Gereja-gereja Katolik di ibukota Sri Lanka, Kolombo, kembali meniadakan misa pada pekan kedua setelah aksi pemboman Paskah yang menewaskan 253 orang.
Pendeta Edmund Tillakaratne, juru bicara keuskupan Kolombo, mengatakan, Kamis (2/5), Kardinal Malcolm Ranjith telah membatalkan semua misa Minggu di keuskupannya setelah mempertimbangkan laporan-laporan terkini mengenai masalah keamanan.
Pekan lalu, warga Muslim diminta untuk tidak datang ke tempat-tempat penyenggaraan shalat Jumat, sementara seluruh gereja Katolik di Sri Lankaditutup. Karena tidak ada misa Minggu seperti biasanya, Ranjith menyampaikan kotbah yang ditayangkan televisi.
Menyusul aksi pemboman 21 April lalu terhadap sejumlah gereja dan hotel mewah, pihak berwenang memperingatkan bahwa para tersangka yang terkait pemboman itu masih belum ditemukan, dan kemungkinan akan kembali melangsungkan serangan.
Seorang menteri kabinet, Selasa, mengatakan, informasi intelijen menunjukkan, menteri-menteri kabinet kemungkinan juga menjadi sasaran kelompok yang mendalangi serangkaian pemboman itu. Kelompok yang mendalangi serangan Paskah itu dipastikan merupakan pendukung ISIS. [ab]