Dewan militer yang berkuasa di Sudan telah menangguhkan pembicaraan dengan para pemimpin protes sipil mengenai pemerintahan peralihan, setelah sedikitnya delapan orang cedera dalam bentrokan dengan pasukan keamanan di Khartoum pada hari Rabu.
Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, Kamis (16/5) mengumumkan bahwa perundingan telah ditangguhkan selama 72 jam setelah penembakan. Ia menyalahkan para demonstran yang menolak untuk menyingkirkan barikade di jalan-jalan penting di ibukota sebagai penyebabnya.
Barikade itu pertama kali didirikan bulan lalu pada awal aksi duduk yang bermula dari protes di jalan-jalan untuk menuntut mundurnya diktator yang telah lama berkuasa, Omar al-Bashir.
Militer mengakhiri 30 tahun pemerintahan Bashir pada 11 April, tetapi aksi duduk dan barikade tetap ada, dengan demonstran menuntut militer agar menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil.
Dewan Militer Transisi Sudan dan para pemimpin demonstran sipil telah menyepakati struktur utama pemerintahan transisi sebelum pembicaraan itu dtangguhkan. [uh]