Tautan-tautan Akses

Militer: Pengaruh Thaksin, Masalah Mendasar bagi Thailand


Tentara Thailand menangkap mantan Menteri Pendidikan, Chaturon Chaisang (tengah) hari Selasa (27/5).
Tentara Thailand menangkap mantan Menteri Pendidikan, Chaturon Chaisang (tengah) hari Selasa (27/5).

Juru bicara militer Thailand kepada VOA mengatakan, pengaruh mantan PM Thaksin Shinawatra menjadi masalah mendasar yang harus diselesaikan sebelum kekuasaan bisa dikembalikan ke pemerintahan sipil.

Pernyataan militer Thailand itu disampaikan hari Selasa (27/5) sementara tentara terus melakukan tindak kekerasan kepada pembangkang dengan menangkap menteri pendidikan kabinet terguling, Chaturon Chaisang, begitu selesai melakukan jumpa pers di Bangkok.

Tentara Thailand memasuki Klub Wartawan Asing Thailand dan menangkap Chaturon, salah seorang mantan menteri yang buron.

Chaturon menantang perintah junta untuk menyerah di bawah darurat militer. Berbicara kepada wartawan beberapa menit sebelum ditangkap, Chaturon bersikeras, adalah sah bagi siapa saja untuk melancarkan demonstrasi damai atau berbicara menentang kudeta - tindakan yang juga dianggap ilegal oleh mereka yang kini berkuasa.

"Kudeta bukanlah solusi bagi masalah atau konflik dalam masyarakat Thailand, sebaliknya akan membuat konflik lebih buruk. Hal yang juga sangat memprihatinkan adalah jika mereka yang berwenang tidak mampu menangani masalah dengan baik, bisa menimbulkan kekerasan dan kerugian lebih besar," kata Chaturon.

Chaturon, sekutu Thaksin Shinawatra, yang digulingkan dalam kudeta tahun 2006, mempertanyakan niat militer melaksanakan reformasi politik yang sejati. Sebaliknya, katanya, mereka berniat memberlakukan sistem yang menjamin hanya mereka yang disukai kalangan elit, militer dan kerajaan yang akan bisa memerintah kerajaan itu.

Dalam wawancara VOA, tak lama setelah pernyataan Chaturon, Kolonel Angkatan Darat Werachon Sukondhapatipak, jurubicara Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Ketertiban, menjawab pertanyaan apakah junta percaya pengaruh miliarder mantan perdana menteri adalah akar penyebab masalah Thailand.

"Itulah alasan utama yang menyebabkan masalah mendasar di Thailand," ujar Werachon.

Pemimpin kudeta, panglima militer Prayuth Chan-ocha, kini tidak hanya menguasai militer negara itu, tetapi juga semua instrumen pemerintahan.

Kolonel Werachon mengatakan militer belum punya jadwal untuk kembali ke pemerintahan sipil maupun pemilu. Ia mengatakan, "Seandainya ada obat ajaib untuk memperbaiki semua masalah di Thailand dalam waktu seminggu, kami akan dengan sangat senang memulihkan perdamaian dan ketertiban, sistem yang sama, di Thailand dalam waktu seminggu. Itu bergantung pada semua pihak yang konflik, jika mereka bekerja sama, jika mereka setuju bahwa OK, mari kita rehat."

Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, adik Thaksin, yang berkuasa setelah partainya memenangkan mayoritas kursi legislatif dalam pemilu 2011, dipaksa mengundurkan diri pada 7 Mei sebagai perdana menteri sementara ketika pengadilan menetapkan ia dan 9 anggota kabinetnya menyalahgunakan kekuasaan mereka.

Raja Thailand, usia 86 tahun, sudah bertahun-tahun sakit tetapi tetap menjadi tokoh yang sangat dihormati. Hari Senin (26/5) kerajaan mengeluarkan perintah atas nama raja kepada Jenderal Prayuth untuk menjalani dewan pemerintah pimpinan militer.

Recommended

XS
SM
MD
LG