Korea Utara bergerak maju dengan rencana menutup tempat uji coba nuklirnya pekan depan. Demikian militer Korea Selatan mengatakan Selasa (15/5), penilaian yang didukung oleh para peneliti Amerika yang mengatakan citra-citra satelit menunjukkan Korea Utara telah mulai membongkar fasilitas nuklir di lokasinya.
Penutupan fasilitas itu merupakan persiapan untuk pertemuan bersejarah bulan depan antara pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump, yang menjadi momen penting untuk mendorong upaya diplomatik global bagi penyelesaian kebuntuan nuklir dengan Korea Utara. Namun, para analis mengatakan penutupan itu bukan merupakan langkah material menuju denuklirisasi penuh.
Roh Jae-cheon, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, mengatakan militer Korea Selatan telah melihat tanda-tanda bahwa Korea Utara sedang melakukan “persiapan” agar dapat melaksanakan rencananya untuk menutup pangkalan uji coba di bagian timur laut negara itu. Dia tidak menyebutkan secara spesifik apa yang dilihat oleh militer Korea Selatan.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengumumkan Sabtu bahwa mereka akan membongkar tempat uji coba itu antara 23 dan 25 Mei. Untuk membuatnya transparan, kementerian itu mengatakan bahwa wartawan dari Korea Selatan, Amerika Serikat, China, Rusia dan Inggris akan diundang untuk mengamati penghancuran terowongan dan pembongkaran fasilitas observasi dan penelitian di lokasi itu.
Kementerian Unifikasi Seoul mengatakan telah diberitahu oleh Korea Utara pada hari Selasa bahwa delapan wartawan Korea Selatan akan diundang. Korea Utara tidak mengungkapkan jumlah wartawan wartawan non-Korea yang akan diundang, menurut kementerian tersebut.Kim telah menyatakan bahwa senjata nuklir dan program rudalnya telah diakhiri dan misi situs uji coba nuklirnya telah selesai. Beberapa analis mempertanyakan apakah pembongkaran fasilitas itu bertujuan untuk menghancurkan barang bukti. [lt]
