Militer Korea Selatan dan AS pada Kamis (14/3) mengadakan latihan gabungan sebagai bagian dari latihan tahunan Freedom Shield yang sedang berlangsung.
Latihan itu diadakan dengan tank-tank Korea Selatan menyerang target-target berdasarkan intelijen dari drone militer AS.
Lebih dari 300 tentara Korea Selatan dan AS berpartisipasi dalam latihan hari Kamis itu, dengan lebih dari 20 tank Korea Selatan yang melepaskan ratusan tembakan ke berbagai target.
Letkol Cho Seung-jae, komandan batalyon Divisi Infanteri Mekanis Ibu Kota, mengatakan, “Melalui latihan ini, kami mempersiapkan sepenuhnya kemampuan tempur gabungan yang dapat membuat musuh kewalahan. Secara khusus, pasukan kami percaya diri bahwa kami dapat mengalahkan musuh jika militer Korea Selatan dan AS bekerja sebagai satu tim.”
Sementara itu Kapten Mark Samland, komandan Kompi Insinyur ke-55, mengatakan, latihan tersebut memungkinkan kedua pihak membangun hubungan dengan sekutu-sekutu dan mitra-mitra di Korea Selatan. “Hubungan ini benar-benar merupakan landasan aliansi di sini dan inilah yang paling penting dalam setiap hal yang kami lakukan,” lanjut Samland.
Latihan Freedom Shield dimulai pada 4 Maret dan Kamis ini merupakan hari terakhir latihan. Korea Utara mengutuk latihan itu yang disebutnya sebagai praktik invasi. [uh/ab]
Forum