Badan militer tertinggi Korea Utara mengecam Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, dan mengatakan Pyongyang akan melanjutkan kebijakan senjata nuklirnya.
Seorang juru bicara Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara mengambil langkah yang tidak biasa, menyebut pemimpin Korea Selatan dengan namanya, bukan dengan gelar “kepala eksekutif” seperti biasanya.
Presiden Park pekan ini mengatakan bahwa tekad Korea Utara untuk mengembangkan kemampuan nuklirnya sambil meningkatkan ekonominya akan gagal.
Juru bicara Korea Utara menyebut program nuklir Pyongyang sebagai penangkal penting untuk mencegah serangan nuklir.
Pada Rabu (3/10), Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel yang sedang berkunjung dan sejawatnya, Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Kwan-jin, menandatangani suatu perjanjian yang dimaksudkan untuk memberi kemampuan pencegahan lebih besar terhadap senjata nuklir Korea Utara.
Hagel mengatakan rencana itu menegaskan kekhawatiran negara-negara tersebut atas program misil balistik dan nuklir, kegiatan proliferasi serta senjata kimia Korea Utara.
Seorang juru bicara Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara mengambil langkah yang tidak biasa, menyebut pemimpin Korea Selatan dengan namanya, bukan dengan gelar “kepala eksekutif” seperti biasanya.
Presiden Park pekan ini mengatakan bahwa tekad Korea Utara untuk mengembangkan kemampuan nuklirnya sambil meningkatkan ekonominya akan gagal.
Juru bicara Korea Utara menyebut program nuklir Pyongyang sebagai penangkal penting untuk mencegah serangan nuklir.
Pada Rabu (3/10), Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel yang sedang berkunjung dan sejawatnya, Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Kwan-jin, menandatangani suatu perjanjian yang dimaksudkan untuk memberi kemampuan pencegahan lebih besar terhadap senjata nuklir Korea Utara.
Hagel mengatakan rencana itu menegaskan kekhawatiran negara-negara tersebut atas program misil balistik dan nuklir, kegiatan proliferasi serta senjata kimia Korea Utara.