Militer Israel mengungkapkan pada Minggu (5/1) bahwa mereka berhasil mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman, dalam serangan terbaru dari rangkaian serangan yang terjadi belakangan ini.
"Setelah sirene berbunyi di Talmei Elazar beberapa waktu lalu, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman berhasil dicegat sebelum melintasi wilayah Israel," kata militer dalam pernyataan yang diunggah di Telegram.
Pada Jumat (3/1), militer Israel mengaku berhasil menembak jatuh sebuah rudal dan pesawat nirawak yang diluncurkan dari Yaman. Serangan tersebut terjadi setelah pemberontak yang didukung Iran semakin intensif melakukan penyerangan, pasca-gencatan senjata pada November antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.
Seperti Hizbullah, yang mulai terlibat dalam serangan lintas perbatasan dengan Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, kelompok Houthi mengklaim bahwa mereka bertindak sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina. Mereka juga bertekad untuk terus menyerang hingga tercapai gencatan senjata di Jalur Gaza.
Meskipun sebagian besar rudal dan pesawat nirawak atau drone yang diluncurkan dari Yaman berhasil dicegat, satu rudal pada Desember melukai 16 orang di Tel Aviv, menurut keterangan militer dan layanan darurat Israel.
Sebagai balasan, angkatan udara Israel menyerang sejumlah target Houthi di Yaman, termasuk Bandara Internasional Sanaa.
Pemberontak Houthi juga menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden, mengganggu jalur pelayaran vital dan memicu serangan balasan oleh Amerika Serikat serta sesekali Inggris terhadap target-target Houthi.
Kantor berita Saba yang dikelola kelompok Houthi dan TV Al-Masirah melaporkan adanya "tiga serangan" pada hari Minggu di sebelah timur kota Saada, yang dikaitkan dengan operasi-operasi Amerika Serikat dan Inggris. [ah/rs]
Forum