Tautan-tautan Akses

Militer AS Cabut Kebijakan 'Don't Ask, Don't Tell'


Pernyataan Obama: warga AS yang patriotik tidak perlu berbohong mengenai diri mereka untuk bisa mengabdi pada negara (20/9).
Pernyataan Obama: warga AS yang patriotik tidak perlu berbohong mengenai diri mereka untuk bisa mengabdi pada negara (20/9).

Militer AS mengakhiri kebijakan di mana kaum homoseksual bisa bertugas dalam militer asal tidak mengungkap orientasi seks mereka.

Setelah berjuang bertahun-tahun di pengadilan dan debat yang berkepanjangan, militer Amerika secara resmi mengakhiri kebijakan di mana kaum homoseksual bisa bertugas dalam militer asal tidak mengungkap orientasi seks mereka.

Kebijakan yang secara tidak resmi disebut "Don't ask, Don't tell," resmi dicabut hari Selasa.

Pernyataan dari Presiden Amerika Barack Obama mengatakan “warga Amerika yang patriotik tidak perlu lagi berbohong mengenai diri mereka untuk bisa mengabdi pada negara yang mereka cintai”. Ia juga mengatakan mereka yang dipecat karena peraturan itu harus mengetahui Amerika sangat menghargai pengabdian mereka,

Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta mengatakan pencabutan kebijakan itu lebih mendekatkan militer pada prinsip “kesetaraan” kesempatan dan martabat bagi seluruh warga Amerika.

Pejabat tinggi militer Amerika, ketua gabungan kepala staf Mike Mullen menyebut pencabutan itu “masalah integritas” dan mengatakan tindakan itu membentuk pasukan gabungan yang lebih kuat dan toleran.

Kebijakan itu diberlakukan tahun 1993 sewaktu pemerintahan Presiden Bill Clinton sebagai kompromi atas pelarangan sepenuhnya kaum homoseksual bertugas dalam militer. Presiden Barack Obama bulan Desember lalu menandatangani peraturan untuk mencabut kebijakan itu dan memungkinkan orang-orang gay dan lesbian bertugas dalam militer.

Selama hampir dua dekade kebijakan itu diberlakukan sekitar 14 ribu anggota militer Amerika didepak karena mengungkapkan orientasi seks mereka.

XS
SM
MD
LG