Seorang pembom bunuh diri dan sejumlah militan lainnya menyerang sebuah kantor komisi pemilu Libya di ibukota, Rabu (2/5), menewaskan sedikitnya 12 orang.
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Wedad Abu Niran, pembom bunuh diri itu meledakkan dirinya di dalam gedung kantor di Tripoli pusat, sementara lainnya menyulut kebakaran setelahnya. Video-video yang beredar di media-media sosial menunjukkan asap hitap mengepul dari gedung itu, dan pasukan keamanan terlibat baku tembak dengan militan.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab mendalangi serangan itu.
Para ekstremis Muslim di Libya diketahui menentang pemilu demokratis dan sering berusaha mengacaukan pelaksanaan pemilu di negara-negara lain.
Sejumlah kedubes asing, pengamat dan lembaga-lembaga lain segera mengutuk serangan itu sebagai usaha untuk mengacaukan stabilitas di Libya menjelang pemilu tahun ini. Misi PBB di Libya mengatakan, kekerasan tidak akan menciutkan nyali warga Libya untuk memajukan proses membangun persatuan nasional, peraturan hukum dan lembaga-lembaga pemerintahan.
Libya terperosok dalam kekacauan setelah pergolakan tahun 2011 yang menggulingkan dan menewaskan Moammar Gadhafi. Negara itu kini terpecah antara dua pemerintahan yang bersaingan, yang didukung milisi dan yang didukung PBB. [ab/uh]