Para militan dari Delta Niger yang kaya minyak mengatakan, mereka tidak terlibat dalam aksi pemboman pada hari kemerdekaan pekan lalu di ibukota Abuja yang menewaskan 12 orang.
Ketua Gerakan Emansipasi Delta Niger (MEND), seorang pria yang dikenal sebagai Tompolo, mengatakan, kelompoknya masih tetap berkomitmen terhadap program amnesti yang ditawarkan tahun lalu oleh mendiang Presiden Umaru Yar'Adua.
Sebuah pernyataan sebelumnya yang dianggap berasal dari MEND menyebutkan, kelompok itu bertanggungjawab atas pemboman hari Jumat pekan lalu itu. Pernyataan itu mengatakan, lahan dan sumberdaya masyarakat Delta Niger telah dicuri selama 50 tahun.
Namun, dalam sebuah pertemuan hari Selasa dengan Presiden Goodluck Jonathan, Tompolo dan para pemimpin MEND lain mengatakan, mereka tidak terlibat dalam serangan itu.
Jonathan, yang berasal dari Delta Niger mengatakan, ia yakin kelompok itu tidak mendalangi aksi pemboman tersebut.