Pemberontak Syiah Yaman yang kuat menyelesaikan pengambilalihan pemerintahan hari Jumat, dan mengumumkan mereka telah membubarkan parlemen dan membentuk sebuah dewan kepresidenan baru untuk menjalankan pemerintahan Yaman.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan lewat televisi, milisi Houthi mengatakan mereka juga membentuk dewan nasional dengan 551 anggota untuk menggantikan parlemen.
Yaman telah terperosok ke dalam kekacauan politik selama berbulan-bulan, di samping ketidakstabilan yang disebabkan oleh cabang al-Qaida di negara itu.
Bulan lalu, pemberontak Houthi mengambil alih kediaman Presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi, sehingga mendorong presiden dan kabinetnya mengundurkan diri.
Kegagalan gencatan senjata antara milisi Houthi dan pemerintahan Hadi yang didukung oleh Amerika memicu timbulnya laporan-laporan bahwa Washington akan menghentikan operasi kontraterorisme di Yaman sampai situasi menjadi stabil.
Meskipun terjadi krisis politik itu, Presiden Amerika Barack Obama berjanji bahwa Amerika akan terus mengejar “target-target bernilai tinggi di Yaman.”
