Presiden Donald Trump berulang kali mendesak negara-negara Amerika tengah untuk mencegah kelompok-kelompok migran mencapai perbatasan Meksiko dengan Amerika Serikat. Sementara itu, karavan migran terbaru dari Honduras yang mulai bergerak pada Rabu (15/1/2020) dikawal oleh para petugas perbatasan Amerika Serikat.
Para migran itu, sebagian bepergian dalam kelompok sekecil belasan orang, sementara lainnya membentuk karavan lebih dari 100 orang. Mereka berencana untuk bertemu di kota perbatasan Guatemala, Tecun Uman sebelum masuk ke Ciudad Hidalgo, Meksiko.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan, pemerintahnya sedang memantau situasi selagi para migran itu mendekat. Ia mengatakan tersedia 4.000 pekerjaan di perbatasan selatan, serta tempat penampungan dan bantuan medis.
Presiden Lopez Obrador tidak mengatakan apakah Meksiko akan berusaha menampung migran di bagian selatan negara itu. Sebagian besar orang Amerika Tengah yang meninggalkan negara mereka karena kemiskinan dan kekerasan, ingin menuju ke Amerika Serikat. Di bawah tekanan AS, petugas keamanan Meksiko memisahkan kelompok besar migran itu saat mereka menuju ke perbatasan AS.
Pada Rabu (15/12020), Presiden baru Guatemala Alejandro Giammattei menyarankan Meksiko agar mencegah karavan migran itu mencapai Amerika Serikat. [ps/pp]