Tautan-tautan Akses

Mesir Ingatkan Kemungkinan Kerusuhan Jelang Peringatan Pergolakan 25 Januari


Presiden Mesir El Sissi (Foto: dok.)
Presiden Mesir El Sissi (Foto: dok.)

Berbicara menjelang peringatan lima tahun pergolakan rakyat yang menggulingkan Hosni Mubarak, Presiden Mesir, Sabtu (23/1), menegaskan akan mengambil tindakan tegas terhadap kerusuhan apapun dan perlawanan terhadap militan Islamis di negara itu.

El Sissi berbicara pada peringatan Hari Polisi, yang sebenarnya baru akan diperingati tanggal 25 Januari, yang sekaligus menandai terjadinya pergolakan lima tahun lalu.

El Sissi memuji hampir 40 polisi yang tewas dalam serangan militan, termasuk delapan jendral dan tiga kolonel. Sebagian besar janda polisi yang menerima medali itu ditemani oleh anak-anak. El Sissi memeluk dan mencium anak-anak yang lebih tua dan beberapa kali berfoto bersama mereka. Ia mengijinkan sejumlah anggota keluarga, termasuk seorang anak laki-laki yang berusia tidak lebih dari 12 tahun, untuk berbicara secara singkat di hadapan hadirin.

El-Sissi mengatakan kepada warga Mesir, “jangan sampai darah mereka yang tewas dalam serangan teror itu tumpah sia-sia dan saya mengatakan ini supaya semua orang mendengar dan mengetahuinya.” Ditambahkannya “keamanan dan stabilitas negara itu tidak boleh dipermainkan,” juga bahwa keamanan Mesir merupakan tanggungjawab seluruh rakyat Mesir, bukan hanya polisi dan tentara. El Sissi menyampaikan pidato selama 30 menit dengan berdiri di tengah-tengah keluarga polisi yang tewas dalam serangan teror itu, dimana sesekali terdengar suara tangis bayi.

El Sissi yang menjadi panglima militer yang menggulingkan Presiden Mohammed Morsi, telah memimpin penumpasan para pembangkang, memenjarakan ribuan anggota kelompok Ikhwanul Muslimin dan aktivis-aktivis pro-demokrasi yang dinilai telah mengipasi terjadinya pergolakan tahun 2011. El Sissi menang telak sebagai presiden dalam pemilu tahun 2014.

El Sissi sama sekali tidak menyebut pergolakan pada Januari 2011. Sebelumnya ia pernah memuji pergolakan itu, sebagaimana atas “Revolusi 30 Juni,” hari ketika jutaan warga Mesir berdemonstrasi di jalan-jalan menentang kepemimpinan Morsi dan Ikhwanul Muslimin. [em]

XS
SM
MD
LG