Pemerintah sementara Mesir yang didukung militer telah mengumumkan bahwa dua aksi oleh para pendukung mantan presiden Mohammed Morsi merupakan “ancaman yang tidak dapat diterima” bagi keamanan nasional dan memerintahkan Kementerian Dalam Negeri Mesir untuk “mengakhiri” kedua aksi tersebut.
Berbicara di hadapan kabinet sementara, Menteri Informasi Dorreya Sharaf el-Din dalam pidato yang disiarkan di televisi hari Rabu (31/7) mengatakan, polisi akan menyudahi demonstrasi “sesuai undang-undang dan konstitusi”.
Pidato itu meningkatkan kemungkinan terjadinya pertumpahan darah jika pasukan keamanan bergerak membubarkan dua aksi duduk utama pro-Morsi – satu di luar Masjid Rabaa al-Adawiya di Kairo timur dan lainnya di dekat kampus universitas utama di dekat Kairo.
Beberapa saat sebelum memberi pernyataan itu, tim jaksa Mesir mengatakan pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin yang buron – Mohammad Badie – dan dua pejabat senior gerakan Islamis itu, akan diadili karena diduga menghasut pembunuhan sedikitnya delapan demonstran bulan lalu.
Sebelumnya hari Selasa, diplomat tinggi Uni Eropa yang bertemu Mohamed Morsi di Mesir mengatakan mantan Presiden itu dalam keadaan "baik" dan bahwa mereka telah membahas krisis politik Mesir dengan "penuh persahabatan, terbuka dan jujur."
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan bahwa kunjungan dengan Morsi telah menjadi syarat untuk perjalanannya ke Mesir, dan bahwa pejabat Mesir "dengan bebas menawarkan" kesempatan itu.
Ashton mengatakan dia tidak tahu di mana Morsi ditahan dan tidak ingin menggambarkan lebih jauh komentar yang disampaikan mantan pemimpin Mesir itu.
Berbicara di hadapan kabinet sementara, Menteri Informasi Dorreya Sharaf el-Din dalam pidato yang disiarkan di televisi hari Rabu (31/7) mengatakan, polisi akan menyudahi demonstrasi “sesuai undang-undang dan konstitusi”.
Pidato itu meningkatkan kemungkinan terjadinya pertumpahan darah jika pasukan keamanan bergerak membubarkan dua aksi duduk utama pro-Morsi – satu di luar Masjid Rabaa al-Adawiya di Kairo timur dan lainnya di dekat kampus universitas utama di dekat Kairo.
Beberapa saat sebelum memberi pernyataan itu, tim jaksa Mesir mengatakan pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin yang buron – Mohammad Badie – dan dua pejabat senior gerakan Islamis itu, akan diadili karena diduga menghasut pembunuhan sedikitnya delapan demonstran bulan lalu.
Sebelumnya hari Selasa, diplomat tinggi Uni Eropa yang bertemu Mohamed Morsi di Mesir mengatakan mantan Presiden itu dalam keadaan "baik" dan bahwa mereka telah membahas krisis politik Mesir dengan "penuh persahabatan, terbuka dan jujur."
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan bahwa kunjungan dengan Morsi telah menjadi syarat untuk perjalanannya ke Mesir, dan bahwa pejabat Mesir "dengan bebas menawarkan" kesempatan itu.
Ashton mengatakan dia tidak tahu di mana Morsi ditahan dan tidak ingin menggambarkan lebih jauh komentar yang disampaikan mantan pemimpin Mesir itu.
