Tautan-tautan Akses

Merck Minta FDA Setujui Pil Pengobatan COVID-19


Perusahaan farmasi Merck & Co. mengatakan Jumat, 1 Oktober 2021, bahwa pil eksperimental COVID-19 mengurangi rawat inap dan kematian hingga setengahnya . (Foto: AP)
Perusahaan farmasi Merck & Co. mengatakan Jumat, 1 Oktober 2021, bahwa pil eksperimental COVID-19 mengurangi rawat inap dan kematian hingga setengahnya . (Foto: AP)

Produsen obat Merck telah meminta regulator Amerika untuk mengizinkan pil anti-virus COVID-19 yang menjanjikan, dan diperkirakan keputusannya akan keluar dalam beberapa minggu.

Jika disetujui oleh Badan Urusan Pangan dan Obat-Obatan Amerika (FDA) maka pil anti-virus ini akan menjadi pil yang pertama untuk mengobati COVID-19, menambah senjata baru yang mudah digunakan untuk melawan pandemi virus mematikan ini.

FDA akan mengkaji data perusahaan itu tentang keamanan dan efektifitas obat itu sebelum mengeluarkan keputusannya.

Semua obat COVID-19 yang disahkan FDA selama ini memerlukan infus atau suntikan.

Merck pada awal bulan ini melaporkan bahwa pil anti-virus itu akan mengurangi jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dan kematian pasien dengan gejala awal COVID-19 hingga separuh. Hasil kajian atas pil ini sangat baik sehingga pakar medis independen yang memonitor kajian itu merekomendasi dihentikannya kajian tersebut lebih awal.

Efek samping pil anti-virus itu di antara pasien yang mendapatkan pil tersebut dan mereka yang mendapat pil tiruan, hampir serupa.

Merck belum secara terbuka merinci jenis masalah yang dilaporkan, yang akan menjadi bagian penting dari tinjauan FDA.

Pejabat-pejabat Amerika masih terus mendorong vaksinasi vaksin COVID-19 sebagai cara terbaik melindungi diri dari virus itu. Namun dengan masih adanya sekitar 68 juta warga Amerika yang memenuhi syarat namun tidak mau divaksinasi, maka obat-obatan yang efektif akan sangat penting untuk mengendalikan gelombang perebakan baru di masa depan. [em/jm]

XS
SM
MD
LG